TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Pandu Riono menjelaskan pernyataannya beberapa waktu lalu terkait masyarakat yang terlalu panik terhadap varian Omicron. Ia menyebut masyarakat sebaiknya lebih santai menanggapi transmisi Omicron di Indonesia.
Pandu mengatakan, baik pemerintah maupun masyarakat, terdistraksi oleh istilah varian baru. Padahal, kata dia, varian baru tidak harus selalu lebih berbahaya ketimbang varian sebelumnya.
“Di kita banyak yang salah kaprah menanggapi varian baru pada virus. Sebetulnya varian baru tidak selalu lebih mematikan, termasuk Omicron dan Delta,” kata Pandu pada Senin 10 Januari 2021.
Selain itu, Pandu mengatakan sejatinya varian Omicron ataupun Delta sesungguhnya merupakan virus Covid-19 itu sendiri. Jadi, penanganan Omicron dan Delta tidak jauh dengan penanganan Covid-19 yang sudah dilakukan selama ini. “Seharusnya penanganannya tidak beda jauh karena mereka semua virus yang hampir sama,” kata dia.
Karena itu, Pandu menyarankan baik pemerintah maupun masyarakat untuk tidak panik. Meski begitu, ia mengingatkan agar protokol kesehatan dan penanganan yang ada tetap dijalankan sembari membuka aktivitas sosial masyarakat.
“Mereka yang mangimbau jangan panik, ternyata ikut panik juga. Harusnya jangan seperti itu,” kata Pandu.
Sebelumnya, Pandu Riono mengeluarkan statement yang menyebut masyarakat ditakut-takuti oleh varian Covid-19 yang baru, Omicron. Statement tersebut dikeluarkannya pada saat menjadi bintang tamu pembicara di kanal YouTube Indikator Politik Indonesia (IPI) pada 9 Januari 2022 yang lalu.
Menanggapi statmen Pandu Riono, Kementrian Kesehatan mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap sebaran Omicron di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, meminta masyarakat agar tetap patuh protokol kesehatan kendati penularan Covid di Indonesia cenderung menurun. Ia berkata agar tragedi di awal pandemi jangan sampai terulang karena kita terbuai dengan kondisi saat ini.
“Pandemi ini belum selesai. Untuk itu, kami dari pemerintah akan senantiasa mengingatkan dan mengedukasi masyarakat akan bahaya Covid, terutama varian Omicron,” kata Nadia.
MIRZA BAGASKARA