TEMPO Interaktif, Samarinda: PT Batari Mulya pemilik Kapal Teratai Prima yang tenggelam di perairan Baturoro, Sulawesi Barat menegaskan dikarenakan gelombang tinggi. Karena administratur pelabuhan Parepare sudah mengizinkan berlayar pertanda kapal layak untuk berangkat.
Tekka Singko, Kepala Operasi di PT Batari Mulya menyatakan sejauh ini belum berhasil menghubungi nakhoda kapal, Sabir. Tapi ia telah berkmunikasi dengan Ahmad Undu, juru masak kapal yang selamat. "Kata dia kapal itu sempat tersapu gelombang. Artinya, ketinggian gelombang di Selat Makassar mencapai 4-5 meter," kata Tekka di kediamannya.
Spesifikasi kapal buatan CV Muji Rahayu Samarinda pada 1999 ini terbuat dari besi baja secara keseluruhan. Panjang kapal 50,40 meter, lebar 9,36 meter dengan dalam 3,75 meter. Kapal ini berdasarkan surat keterangan yang dikeluarkan PT Biro Klasisifikasi Indonesia dengan tonase kotor 747 Gross Ton. Daya angkut penumpang maksimal 205 termasuk anak buah kapal. "Saya belum dapat data pasti mengenai penumpang," kata Tekka.
Menurutnya, selama ini perusahaan hanya menyediakan tiket tak pernah lebih dari jumlah maksimal, 189 orang. Tapi kapal ini pernah mengangkut sebanyak 479 orang saat kapal ini dioperasikan oleh PT Bunga Teratai sebagai pemilik awal.
Firman Hidayat