Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Martha Christina Tiahahu, Pahlawan Wanita yang Terkubur di Laut Banda Maluku

Reporter

image-gnews
Martha Christina Tiahahu. Wikipedia
Martha Christina Tiahahu. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMartha Christina Tiahahu merupakan salah satu pejuang wanita yang turut serta berjuang melawan tentara kolonial belanda asal Maluku. Perempuan kelahiran 4 Januari 1800 ini memulai ikut serta ke peperangan sejak berusia 17 tahun. Karena keberaniannya, membuat sosok Martha Christina Tiahahu dijuluki sebagai Srikandi dari Tanah Maluku.

Keberaniannya untuk mengangkat senjata melawan Belanda tidak lepas dari sosok ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu, yang merupakan seorang kapitan dari negeri Abubu atau sekarang dikenal dengan nama kepulauan Uliase, Maluku. Melansir dari elibrary.unikom.ac.id, sejak kecil, Martha telah melihat perilaku tentara Belanda yang sewenang-wenang terhadap masyarakat Maluku. Karena hal tersebut membuat dendam dan ingin ikutserta secara langsung melawan pasukan Belanda. 

Dilansir dari repositori.kemendikbud.go.id, Martha Christina Tiahahu mulai terjun ke lapangan perang secara langsung ketika berusia 17 tahun. Martha turut membantu Thomas Matulessy dalam Perang Pattimura  pada 1817. Di bawah komando Pattimura, Christina martha Tiahahu ditunjuk menjadi salah satu pemimpin pasukan  bersama ayahnya, Kapitan Abubu, dan beberapa pemimpin lainnya.

Semenjak saat itu, Christina aktif ikut serta dalam peperangan membela rakyat untuk melawan tentara Belanda. Namun, pada 14 November 1817, rombongan pasukan Martha  Christina Tiahahu tertangkap pasukan Belanda. Dalam peristiwa itu, Martha Christina Tiahahu hanya ditahan karena dianggap masih di bawah umur. Akan tetapi, ayahnya harus dihukum mati. 

Setelah ayahnya wafat. Martha Christina Tiahahu tetap melanjutkan perjuangan dengan mengumpulkan pasukan ayahnya yang masih tersisa. Namun,  dirinya tertangkap oleh pasukan Belanda dan dibuang ke Pulau Jawa. Saat di perjalanan menuju Pulau Jawa, Martha Christina Tiahahu melakukan mogok makan, minum, dan tidak mau minum obat yang diberikan pasukan Belanda.

Kondisi kesehatan Christina Martha Tiahahu pun semakin memburuk. Puncaknya, pada 2 Januari 1818, Martha Christina Tiahahu meninggal di atas kapal Eversten. Jenazahnya dibuang ke Laut Banda atas perintah Komandan Ver Huell. Christina Martha Tiahahu memeroleh gelar Pahlawan Kemerdekaan Indonesia pada 20 Mei 1969 dari Pemerintah Indonesia.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Anies Baswedan Minta Pembangunan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu Dikebut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Al Quran Dirobek di KBRI Den Haag, Indonesia Kirim Nota Protes ke Belanda

10 jam lalu

Massa aksi membawa poster saat aksi ulama, advokat, dan tokoh masyarakat, menyikapi pembakaran Al Quran di Swedia dan Belanda, dalam aksi bela Al Quran di Bandung, Jawa Barat, 3 Februari 2023. Mereka menuntut pemerintah untuk menyikapi peristiwa ini dengan tegas, menuntut pemutusan hubungan diplomatik, dan memboikot kerja sama dengan Belanda dan Swedia. TEMPO/Prima Mulia
Al Quran Dirobek di KBRI Den Haag, Indonesia Kirim Nota Protes ke Belanda

Indonesia mengirimkan nota protes kepada pemerintah Belanda usai aksi perobekan Al Quran di depan KBRI Den Haag.


Kaesang Jadi Kader PSI, CSIS: PDIP Tak Akan Berani Pecat Jokowi

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menerima Peta Jalan (Roadmap) Indonesia Emas 2045 dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di IKN Nusantara, Jumat, 22 September 2023. Sapri Maulana
Kaesang Jadi Kader PSI, CSIS: PDIP Tak Akan Berani Pecat Jokowi

Arya mengatakan, masuknya Kaesang menjadi kader PSI bisa diartikan sebagai upaya Jokowi mengkritik PDIP bahwa aturan internal partai itu tidak adil.


Menlu Retno Minta Dukungan Belanda bagi Keanggotaan Indonesia di OECD

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri) berjabat tangan dengan Menlu Belanda Menlu Belanda Hanke Bruins Slot (kanan) di sela-sela Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, pada Jumat (22/9/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI)
Menlu Retno Minta Dukungan Belanda bagi Keanggotaan Indonesia di OECD

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta dukungan Belanda pada rencana keanggotaan Indonesia di OECD


Penyebab Tahun Ini Masih Tak Ada Pasar Malam Sekaten di Yogya

3 hari lalu

Pasar Malam Sekaten di Yogyakarta. Dok.istimewa.
Penyebab Tahun Ini Masih Tak Ada Pasar Malam Sekaten di Yogya

Keraton Yogyakarta awal mulanya menyelenggarakan prosesi Hajad Dalem Sekaten untuk menyiarkan agama Islam melalui pendekatan budaya.


Gempa Magnitudo Besar 6,6 Guncang Tanimbar Maluku

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo Besar 6,6 Guncang Tanimbar Maluku

BMKG melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang Tanibar, Provinsi Maluku, Jumat malam, 22 September 2023.


Sudah Berlangsung sejak 2001, Ini Sejarah Car Free Day di Indonesia

4 hari lalu

Suasana car free day di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu pagi, 27 Agustus 2023.  Data IQAir menunjukkan saat yang sama kualitas udara Jakarta tidak sehat. Tempo/Advist K.
Sudah Berlangsung sejak 2001, Ini Sejarah Car Free Day di Indonesia

Car Free Day yang pertama kali digelar Jakarta pada 2001 mengadopsi konsep dari Belanda dengan tujuan berbeda.


Awal Mula Hadirnya Car Free Day yang Diperingati Setiap 22 September

5 hari lalu

Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day). Tempo/Tony Hartawan
Awal Mula Hadirnya Car Free Day yang Diperingati Setiap 22 September

Car Free Day dilakukan sebagai bentuk dorongan bagi pengendara mobil untuk tidak menggunakan mobil selama satu hari.


Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

6 hari lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Selasa mengalami serangan peretasan saat ini sedang melakukan 17 investigasi termasuk di Ukraina


Museum Nasional Pastikan Koleksi Hasil Repatriasi dari Belanda Tidak Terdampak Kebakaran

9 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api ketika terjadi kebakaran di Museum Nasional di Jakarta, Sabtu, 16 September 2023. Sebanyak 14 unit mobil dan 56 personil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api yang membakar salah satu gedung Museum Nasional. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Museum Nasional Pastikan Koleksi Hasil Repatriasi dari Belanda Tidak Terdampak Kebakaran

Prioritas Museum Nasional saat ini untuk mengidentifikasi dan memperbaiki ruangan museum yang terdampak serta memastikan keamanan benda bersejarah.


Profil Daud Beureueh, Pejuang yang Dicap Pemberontak Asal Pidie Aceh

11 hari lalu

Daud Beureueh. Foto : wikipedia
Profil Daud Beureueh, Pejuang yang Dicap Pemberontak Asal Pidie Aceh

Pada 17 September 1899 hari kelahiran tokoh pejuang kemerdekaan asal Aceh, Daud Beureueh. ia pejuang yang kemudian lakukan pemberontakan.