TEMPO.CO, Jakarta - Rapat pleno Muktamar NU telah menetapkan sembilan nama ahlul halli wal ‘aqdi (ahwa), yang akan memilih Rais Aam PBNU. Pemilihan sembilan ahwa ini dilakukan di Universitas Lampung, pada Kamis, 10 Juni 23 Desember 2021.
Kesembilan ahwa tersebut adalah Dimyati Rais, yang berhasil mendapatkan suara tertinggi sebanyak 503 dukungan dari PCNU dan PWNU. Disusul setelahnya Mustofa Bisri sebanyak 494 suara, Ma'ruf Amin 458 suara, Anwar Mansur 408 suara, Tuan Guru Turmudzi 403 suara, Miftachul Achyar 395, Nurul Huda Jazuli 384 suara, Buya Ali Akbar Marbun 309 suara, dan Zainal Abidin 272 suara.
Setelah ditetapkan, kesembilan ahwa akan membahas calon Rais Aam PBNU periode 2020-2025. Ketua SC Muktamar NU M Nuh mengatakan, pemilihan ahwa dilakukan dengan membagi dalam enam kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 100 orang.
"Jadi satu kotak besar kita bagi 100 sehingga 3,5 jam itu kita arahkan jam 5 sudah rampung menghitungnya. Nanti jam 7 malam pada saat pleno kita paparkan hasilnya," kata Nuh.