TEMPO.CO, Jakarta - Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 yang digelar selama dua hari, 22-23 Desember di Lampung, berlangsung meriah, baik di dalam maupun di luar. Di luar gedung pertemuan Muktamar NU, ada pasar rakyat hingga pameran yang dibuat Nahdliyin.
Berbagai baner sambutan pun terpasang di sepanjang jalan menuju lokasi acara. Termasuk baliho dua kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yakni Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf.
Ada satu kesamaan di antara kedua calon tersebut. Desain baner dibuat sederhana dan hanya berisikan pesan singkat. Hanya terpamapang foto masing-masing calon. Pesannya pun hampir serupa, menggunakan nama eks Ketua Umum PBNU Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sebagai penarik hati.
Banner dengan gambar Yahya bertuliskan pesan, "Menghidupkan Gus Dur". Sedangkan banner Said bertuliskan "Melanjutkan Perjuangan Gus Dur".
Putri Gus Dur, Yenny Wahid, yang juga datang ke lokasi Muktamar, mengaku senang dengan hal tersebut. Ia menyebut baik Said Aqil maupun Yahya Staquf sama-sama punya kedekatan dengan Gus Dur secara pemikiran.
Yenny juga menyebut keduanya merupakan murid ayahnya. Yenny menuturkan mereka punya kemampuan untuk lebih mengartikulasikan dan menerjemahkan lagi gagasan sang ayah dalam peradaban modern saat ini.
"Jadi buat saya buat sekeluarga tentu ini adalah sebuah hal yang sangat membanggakan dan semoga ini bisa membawa kemaslahatan, membawa kebaikan bagi seluruh umat islam di Indonesia maupun di dunia," kata Yenny di lokasi Muktamar NU.
Baca juga: KPK Klarifikasi Isu Bakal Pantau Muktamar NU