TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat agar lebih menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke luar negeri. Imbauan ini dikeluarkan setelah data dari Angkasa Pura menunjukan adanya kenaikan signifikan hingga dua kali lipat pada penerbangan ke luar negeri.
"Pemerintah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak pergi ke luar negeri terlebih dahulu kecuali untuk kepentingan yang benar-benar urgent," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin, 13 Desember 2021.
Luhut mengatakan varian baru Covid-19, Omicron, terindikasi menyebar jauh lebih cepat daripada jenis mutasi lainnya. Virus itu, saat ini diketahui telah menyebar di lebih dari 70 negara di dunia.
Luhut pun meminta masyarakat agar memilih liburan di dalam negeri saja. Masyarakat yang pulang dari luar negeri pun tetap dan terus memberlakukan karantina 10 hari.
"Karena jangan membawa penyakit ke dalam negeri. Kami tidak ingin nanti Omicron dibawa masuk oleh yang pergi berlibur ke luar," kata Luhut.
Luhut mengatakan data awal dari Afrika Selatan, menunjukkan bahwa Omicron terindikasi menyebar jauh lebih cepat daripada jenis mutasi lainnya. Namun demikian, Omicron terindikasi memiliki tingkat keparahan yang rendah.
Hal ini, kata dia, tercermin dari tingkat perawatan rumah sakit yang terkendali maupun tingkat kematian yang rendah. Meski begitu, Luhut menyebut mengingatkan bahwa tingkat kematian adalah indikator yang lagged.
"Sampai dengan hari ini berdasarkan informasi yang diberikan oleh Kemenkes dari hasil genome sequencing yang terus dilakukan tidak ditemukan adanya temuan kasus varian Omicron di Indonesia," kata Luhut.