INFO NASIONAL- Presiden Joko Widodo mendorong penggunaan kompor induksi atau dikenal kompor listrik untuk menggantikan liquified petroleum gas (LPG/elpiji) yang umum dikonsumsi kelompok rumah tangga di Indonesia. Tujuannya untuk menekanimpor gas yang berdampak pada neraca perdagangan dan mengatasi oversupply listrik.
“Kalau kita bias mengalihkan itu (energifosil) ke energi lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya. Artinya supplydari PLN terserap, impo rminyak di Pertamina jadi turun," kata Presiden Jokowi saat memberikan arahan kepada jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina dan PLN,Sabtu, 20 November 2021.
Jokowi menjelaskan, dengan mengoptimalkan salah satunya penggunaan kompor induksi,maka enyerapan produksi listrik oleh masyarakat akan semakin besar. Kedepannya, akan tercipta permintaan baru energi listrik secara masif.
Secara langsung, halini akan dapat mengatasi masalah pasokan listrik berlebih sekaligus mengurangi impor minyakPertamina. Jika impor minyak berhasil dikurangi, disinyalir akan berdampak positif bagi neraca transaksi berjalan dan neraca pembayaran Indonesia.
"Goal besarnya adalah negara ini akan memperoleh keuntungan dalam bentuk neraca pembayarankita yang sudah berpuluh tahun tidak bisa diselesaikan, karena problemnya impor minyak kita terlalu besar sekali," ujarnya.
Di sisi lain, turunnya impor minyak juga akan membuat Pertamina mengurangi kebutuhan dolar AS di pasar global sehingga akan memperkuat nilai tukar rupiah. Imbasnya, fundamental ekonomi Indonesia akan lebih berdaya tahan dan berdaya saing.
"(Memengaruhi) yang namanya kurs dolar kita karen a setiap bulan Pertamina harus menyediakan pembelian dolar AS di pasar dalam jumlah yang tidak kecil, besar sekali,"katanya.
Presiden Jokowi juga meminta PLN untuk menyiapkan transisi energi dari sumber daya fosil ke sumberdaya yang ramah lingkungan secara cepat dan matang. Transisi tersebut merupakan keharusan semua pihak,termasuk perusahaan pelat merah yang berurusan dengan sektor energi seperti PLN dan Pertamina.
"Ini bisa segera dilakukan, ada target misalnya 2022 karena (2021) tinggal sebulan. Misalnya (2022) 5.000 Megawatt harus geser dari coal ke hydropower, bias geothermal, bisa ke solar panel, silakan.Tapi memang harus sudah ada tahapan-tahapan seperti itu," ujar Jokowi.
Sebagaimana diketahui, kompor induksi menjadi alternatif pemanfaatan energi di lingkup rumah tangga. Penggunaan kompor induksi dinilai bisa lebih hemat, ramah lingkungan, dan aman dalam pemakaiannya sehingga terhindar dari potensi kecelakaan. (*)