TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan Bupati Banyumas Achmad Husein dalam video yang viral meminta KPK untuk memberi peringatan sebelum operasi tangkap tangan atau OTT. Menurut Ganjar kepala daerah tak perlu takut dan mencegah dari diri sendiri agar tak terperosok kasus korupsi.
Ganjar mengaku telah menerima penjelasan Husein atas statmennya yang ramai diperbincangkan masyarakat itu. "Bupati Banyumas kemarin klarifikasi ke saya, beliau menyampaikan bahwa maksudnya dikasih tahu pencegahannya dulu lah, jangan langsung di-OTT," kata Ganjar pada Senin, 15 November 2021.
Dia menyebut, kepala daerah memahami titik-titik rawan tindak korupsi di institusinya. Sehingga dapat langsung memperingatkan ketika ada potensi praktik rasuah. "Tapi bukan berarti kalau mau
OTT dikasih tahu. Kalau OTT dikasih tahu ya lari," sebut Ganjar.
Menurutnya, dalam pertemuan itu Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri juga sudah memberikan rambu-rambu untuk area rawan penyelewengan. Ganjar mengatakan, itu sebagai langkah pencegahan kepala daerah terjerat perkara korupsi.
Ganjar memperingatkan kepada kepala daerah jangan sampai terjerumus dalam kasus apalagi hingga terkena OTT. "Cegah diri kita jangan sampai masuk area itu. Kalau nekat ya buat saya itu harus ditangkap," tutur dia.
Penyataan Husein tentang OTT terekam ketika dia menghadiri rapat koordinasi pemberantasan korupsi di Gedung Gradhika Bhakti Praja kawasan Kantor Gubernuran Jawa Tengah pada Kamis, 11 November 2021. Acara itu dihadiri Ketua
KPK Firli Bahuri, kapala daerah, dan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jateng.