TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara mantan Direktur Utama PT Bosowa Corporindo Sadikin Aksa, Agus Salim mengatakan Badan Reserse Kriminal Polri telah menghentikan penyidikan kasus yang menjerat kliennya. Penghentian itu ditandai dengan diterbitkannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan atau SP3.
“Iya betul sudah terbit SP3 terkait laporan dugaan tindak pidana dengan sengaja mengabaikan perintah tertulis OJK,” kata Agus lewat keterangan tertulis, Rabu, 10 November 2021.
Agus mengatakan alasan penghentian penyidikan itu adalah kurang bukti. Agus berharap, agar dengan diterbitkanya surat SP3 tersebut kliennya yang merupakan keponakan Jusuf Kalla itu dapat kembali berkegiatan dengan baik tanpa ada beban.
Sebelumnya, Bareskrim menetapkan Sadikin Aksa menjadi tersangka perkara tindak pidana perbankan. "Iya, betul," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigadir Jenderal Helmi Santika saat dikonfirmasi pada Rabu, 10 Maret 2021.
Helmy menjelaskan, sejak Mei 2018, PT Bank Bukopin, Tbk. telah ditetapkan sebagai bank dalam pengawasan intensif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena permasalahan tekanan likuiditas. Kondisi tersebut semakin memburuk sejak Januari hingga Juli 2020.
Dalam rangka upaya penyelamatan Bank Bukopin, OJK mengeluarkan kebijakan diantaranya memberikan perintah tertulis kepada Dirut PT Bosowa Corporindo atas nama Sadikin Aksa melalui surat OJK nomor : SR-28/D.03/2020 tertanggal 9 Juli 2020.
Surat itu berisikan tentang perintah tertulis pemberian kuasa khusus kepada Tim Technical Assistance (Tim TA) dari PT BRI untuk dapat menghadiri dan menggunakan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Bukopin Tbk dengan batas waktu pemberian kuasa dan penyampaian laporan pemberian surat kuasa kepada OJK paling lambat 31 Juli 2020. Akan tetapi, PT Bosowa tidak melaksanakan perintah itu.
Dalam penyelidikan, ditemukan fakta bahwa setelah surat dari OJK diterbitkan pada 9 Juli 2020, Sadikin Aksa mengundurkan diri sebagai Dirut Bosowa Corporindo pada 23 Juli 2020.
Baca: Polisi Jelaskan Tak Menahan Sadikin Aksa Usai Diperiksa di Kasus Perbankan