TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan varian Covid-19 AY.4.2 atau Delta Plus yang dilaporkan ada di Malaysia, belum ditemukan di Indonesia.
"AY.4.2 sudah ditemukan di Malaysia, tetapi belum atau tidak terdeteksi di Indonesia sampai sekarang. Dan kita melakukan genome sequencing antara 1.500 sampai 1.800 sebulan," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Senin, 8 November 2021
Ia menyebut, saat ini pemerintah sudah mengetatkan pengawasan di wilayah perbatasan Malaysia-Indonesia sebagai langkah antisipatif.
Sabtu lalu, Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan dua kasus pertama Covid-19 dari virus subvarian Delta AY.4.2 di negerinya. Keduanya disebutkan kasus impor dari mahasiswa yang baru pulang dari Inggris.
Kedua mahasiswa warga Malaysia itu tiba di KLIA pada 2 Oktober 2021. Hasil uji RT-PCR sampel pertama menunjukkan negatif SARS-CoV-2. Hasil positif didapat dari uji sampel kedua dalam masa karantina pada 7 Oktober.
Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah saat ini terus memantau perkembangan varian Delta Plus. Ia menyebut, tidak tertutup kemungkinan pemerintah akan melakukan pengetatan aturan perjalanan bagi pelaku perjalanan dari luar negeri untuk mencegah masuknya varian baru ini.
"Menurut saya ini (varian AY.4.2) harus kita waspadai. Bukan tidak mungkin nanti orang datang dari luar (negeri) nanti kita bisa lakukan karantina naik jadi tujuh hari. Ini juga tidak tertutup kemungkinannya. Jadi jangan dikatakan bolak-balik. Kita sangat hati-hati di sini," ujar Luhut.
Baca juga: Kebijakan Covid Berubah-ubah, Luhut: Pemerintah Konsisten, Penyakitnya Tidak