Menurut Suardi, pihaknya menargetkan ada penambahan peserta sebesar 25 persen atau sekitar 1.894 perusahaan. "Sedangkan jumlah tenaga kerjanya ditargetkan bertambah sekitar 20 persen atau 486.642 orang," ujarnya.
Suardi menilai ada beberapa perusahaan yang akan berkembang di beberapa kota dan kabupaten terutama di wilayah industri. Misalnya di Sukabumi, Purwakarta, Subang, dan Karawang. "Di Sukabumi, misalnya, banyak investor yang masuk karena upah dan lahan di sana masih murah," katanya.
Terkait peserta Jamsostek yang akan terkena PHK, kata Suardi, pihaknya siap membayarkan jaminan hari tua. "Asal telah memenuhi syarat minimal lima tahun dan masa tunggu enam bulan, hari itu juga bisa cair," katanya.
Wakil Kepala Kantor Wilayah IV PT Jamsostek Jawa Barat Banten Basuki Siswanto mengatakan, hingga November lalu, pihaknya telah membayarkan lebih dari Rp 1 triliun yang terbagi atas Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 63,2 miliar (29.093 kasus), Jaminan Kematian Rp 33,8 miliar (2.324 kasus), Jaminan Pelayanan Kesehatan Rp 188,2 miliar (406.343 kasus), Jaminan Hari Tua Rp 726,5 miliar, TK-LHK Rp 547 juta (28 kasus), dan Jasa Konstruksi Rp 1,8 (206 kasus).
"Sedangkan total peserta Jamsostek mencapai 23.512 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 6 juta orang," katanya.
Selain itu, kata Basuki, terkait Program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta, pihaknya telah menyalurkan Rp 34,1 triliun. Dana ini terbagi atas pinjaman uang muka perumahan Rp 29,8 miliar, beasiswa Rp 3,35 miliar, pinjaman untuk koperasi pekerja Rp 295 juta, bantuan PHK Rp 535,2 juta, bantuan alat kesehatan Rp 25 juta, dan pelayanan kesehatan gratis Rp 68 juta di 6 lokasi.
Baca Juga:
Adapun Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, kata dia, telah disalurkan sebesar Rp 1,3 miliar. Rp 973 jut di antaranya berupa pinjaman dan hibah program kemitraan, sedangkan Rp 329 juta sisanya berupa hibah program bina lingkungan.
RANA AKBARI FITRIAWAN