TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan alasan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mengkategorikan Indonesia berada pada level 1 risiko penularan.
“Pencapaian ini diraih melalui upaya berlapis terus menerus dan kontribusi semua pihak,” kata Wiku dalam konferensi pers, Selasa, 2 November 2021.
Wiku mengatakan, upaya tersebut berupa pembatasan mobilitas masyarakat, peningkatan cakupan vaksinasi, dan disiplin protokol kesehatan pada kegiatan masyarakat.
Menurut Wiku, perkembangan Covid-19 di Indonesia dapat dikatakan sangat baik. Hal ini ditandai dengan penurunan kasus yang terjadi selama lebih kurang 3 bulan. Penularan, kata dia, juga termasuk rendah dengan rata-rata penambahan kasus harian di atas 700 orang, dan kasus aktif hanya 0,29 persen. “Kesembuhan berada di angka 96,33 persen,” ujarnya.
Wiku Adisasmito menuturkan, perkembangan tersebut terjadi di tengah aktivitas masyarakat yang mulai kembali berjalan. Bahkan meliputi pelaksanaan kegiatan berskala nasional, dan persiapan kegiatan berskala internasional. “Hal ini lah yang membuat perkembangan baik ini dikaui dunia,” kata dia.
Berdasarkan data yang diunggah oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC per 25 Oktober 2021, Indonesia berada di level 1 risiko penularan Covid-19. Dalam unggahannya, CDC memberikan empat level tingkat penilaian risiko untuk Covid-19.
Level 4, misalnya, menandakan Covid-19 sangat tinggi. Sehingga masyarakat dianjurkan menghindari bepergian ke destinasi tersebut. Puluhan negara masuk kategori ini. Diantaranya; Afghanistan, Brunei, Israel, Malaysia, Saudi Arabia, Singapura, Somalia, Thailand, Turki,Iran, Irak hingga Maldives.
Kemudian level 3 atau Covid-19 tinggi. Masyarakat diminta memastikan sudah vaksinasi lengkap sebelum bepergian ke destinasi di negara dengan kasus Covid-10 level 3. Di dalam level ini, puluhan negara terkategori didalamnya. Seperti Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Portugal, Filipina, Rusia, Qatar, Srilanka, Spanyol, Korea Selatan hingga Panama.
Level 2 atau Covid-19 sedang. Masyarakat juga diminta sudah vaksinasi lengkap. Pelancong yang tidak divaksinasi yang berada pada peningkatan risiko penyakit parah akibat Covid-19 harus menghindari perjalanan yang tidak penting ke tujuan-tujuan ini. Sejumlah negara yang masuk level ini adalah India, Pakistan, Peru, Kolombia, Ghana, Nigeria hingga Kenya.
Pada level 1 atau Covid-19 rendah, masyarakat juga diminta vaksinasi Covid-19 lengkap sebelum bepergian. Negara yang masuk kategori ini adalah Indonesia, Cina, Hongkong, Kuwait, Taiwan, Madagaskar, Butan, Niger, Oman dan New Zealand.
FRISKI RIANA