INFO NASIONAL - Pelabuhan menjadi salah satu lokomotif penggerak yang akan menentukan masa depan Batam sebagai pintu masuk investasi yang selama ini menjadi harapan pemerintah. Karena itu, banyak pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun kalangan usaha di kota pulau itu yang memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan dan pengembangan kepelabuhan di Batam.
Ada banyak titik perhatian dalam pengembangan pelabuhan Batu Ampar sebagai pelabuhan utama di Batam, di antaranya peningkatan infrastruktur dan suprastruktur pendukung, dan pengembangan sistem digital dalam manajerial kepelabuhannya. Hal itu diperlukan demi meningkatkan layanan kepelabuhanan Batam supaya berdaya saing internasional.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan pihaknya melalui Badan Usaha Pelabuhan (BUP) terus melakukan pembenahan berbagai sektor di Pelabuhan Batu Ampar, Batam. Perkembangan terbaru, pelabuhan yang berlokasi di Kecamatan Batu Ampar ini telah memiliki Auto Gate System yang menggunakan sistem otomasi sehingga pengguna jasa yang akan masuk dan keluar dari area pelabuhan akan terekam secara otomatis di sistem tanpa perlu antri.
Auto Gate System ini juga terintegrasi dengan pelayanan berbasis online pada Pelabuhan Batu Ampar melalui aplikasi BP Batam Seaport Information Management System (B-SIMS) dan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Online yang juga bagian dari BLE. B-SIMS juga terintegrasi dengan system TPS Online milik Bea Cukai sehingga pengguna jasa dapat melacak informasi lokasi kontainer yang ditimbun di TPS Pelabuhan Batu Ampar.
Pembangunan Pelabuhan Batu Ampar ini harus segera kita selesaikan, dalam mewujudkan Pelabuhan Batu Ampar berdaya saing Internasional, kata Kepala BP Batam, Muhammad Rudi saat meninjau progres kesiapan pembangunan Gerbang Masuk Terminal Batu Ampar yang terintegrasi dengan Auto Gate System belum lama ini.
Proyek dengan nilai kontrak Rp 6,08 miliar ini sedang dalam proses pekerjaan konstruksi gerbang masuk Pelabuhan Batu Ampar dengan target pemasangan software pada akhir Oktober 2021 ini. Saat ini, progres pembangunannya, diantaranya, pemasangan rangka baja gerbang, pengecoran sirkulasi alur keluar masuk, pekerjaan drainase kawasan gerbang, pembangunan pos jaga dan pemasangan instalasi jalur kabel fiber optik.
Lebih jauh, Rudi, yang juga Walikota Batam itu, menjelaskan, keberadaan Auto Gate System di Pelabuhan Batu Ampar ini dalam rangka menyempurnakan peluncuran Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang rencananya akan rampung pada akhir bulan Oktober 2021 ini. Sehingga layanan pemeriksaan keluar masuk barang secara otomatis yang terintegrasi dengan sistem Bea Cukai bisa segera dapat dijalankan.
Batam Logistic Ecosystem (BLE) sebelumnya telah diluncurkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Maret 2021 lalu. BLE akan digunakan untuk kegiatan layanan ship to ship/Floating Storage Unit (FSU) dan layanan kegiatan penataan logistik, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pengguna jasa agar lebih efisien dalam pengisian data dan berimplikasi pada penurunan biaya logistik di Pelabuhan Batu Ampar.
Sebagai bagian dari National Logistics Ecosystem (NLE), BLE menjadi wadah yang mempertemukan komunitas logistik. Platform ini memfasilitasi importir dan eksportir untuk dapat melihat dan memilih harga dan kualitas atas ketersediaan truk, vessel, dan warehouse dalam satu aplikasi, dari hulu hingga hilir.
Dari sisi infrastruktur fisik, pengembangan Pelabuhan Batu Ampar Jangka Pendek (2021-2025) direncanakan akan dimulai dengan perkuatan Dermaga Utara sepanjang 700 meter; pembangunan lapangan peti kemas seluas 2-10 Ha; perkuatan dermaga utara lama sebagai terminal multipurpose sepanjang 408 meter dan pendalaman alur pelayaran kolam depan dermaga menjadi -8 LWS.(*)