Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sukmawati Soekarnoputri Jalani Upacara Pindah Agama Hindu Hari Ini

Reporter

image-gnews
Dalam Focus Group Discussion (FGD) Divisi Humas Polri di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 11 November 2019, Sukmawati Soekarnoputri  melontarkan pertanyaan kepada peserta tentang siapa yang paling berjasa di awal abad ke-20 untuk kemerdekaan Indonesia di antara Bung Karno atau Nabi Muhammad. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dalam Focus Group Discussion (FGD) Divisi Humas Polri di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 11 November 2019, Sukmawati Soekarnoputri melontarkan pertanyaan kepada peserta tentang siapa yang paling berjasa di awal abad ke-20 untuk kemerdekaan Indonesia di antara Bung Karno atau Nabi Muhammad. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sukmawati Soekarnoputri akan menjalani upacara Sudhi Wadani pada hari ini, Selasa, 26 Oktober 2021. Sudhi Wadani merupakan upacara penyucian diri seseorang melalui janji suci untuk menganut Agama Hindu. Acara akan digelar di Bale Agung Singaraja, Buleleng, Bali.

"Besok (hari ini) jam 10, acara Sudhi Wadani di Buleleng," ujar Kepala The Sukarno Center di Bali, Arya Wedakarna lewat pesan singkat, Senin malam, 25 Oktober 2021.

Arya menyebut, setelah resmi menjalani prosesi pindah agama ke Hindu, putri proklamator Sukarno itu akan menggelar konferensi pers di sore hari. "Jam 16.00 akan ada press conference di The Sukarno Center Tampaksiring," tuturnya.

Upacara Sudhi Wadani ini digelar terbatas dan hanya dihadiri keluarga internal saja, seperti putra-putri Sukmawati. "Paling banyak 50 orang, karena mengingat kondisi pandemi Covid-19," ujar dia.

Arya menuturkan, Sukmawati yang semula beragama Islam memutuskan pindah ke agama Hindu, mengikuti agama yang dianut neneknya sekaligus Ibu Sukarno, Nyoman Rai Srimben. Nyoman Rai Srimben merupakan penduduk asli Kabupaten Buleleng, Bali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengaku tak mengetahui secara pribadi alasan Sukmawati pindah agama. Menurutnya, Sukmawati memang kerap mengikuti upacara keagamaan Hindu saat berkunjung ke Pulau Dewata.

"Saya selaku perwakilan beliau di Sukarno Center di Bali memang sering mengantar beliau ke pura-pura berdiskusi dengan para pendeta. Jadi, keputusan ini tidak diambil dalam waktu singkat. Ini kan perjalanan spiritual beliau, kata dia.

DEWI NURITA

Baca: Upacara Sukmawati Pindah Agama, Panitia Sebut Hanya Dihadiri Keluarga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Infinity8 Bali Siap Rayakan Natal & Tahun Baru yang Indah

17 jam lalu

Suasana senja di Infinity8 Bali
Infinity8 Bali Siap Rayakan Natal & Tahun Baru yang Indah

Infinity8 Bali mengumumkan paket Wonderful Christmas & Wonderly New Year untuk memeriahkan perayaan Natal & Tahun Baru.


Berkunjung ke Air Terjun Kanto Lampo, Wisata Alam Hits yang Instagramable di Gianyar Bali

19 jam lalu

Destinasi wisata alam air terjun Kanto Lampo di Gianyar Bali yang Instagrammable dan hits di kalangan turis asing, Jumat, 24 November 2023. (TEMPO/Intan Setiawanty)
Berkunjung ke Air Terjun Kanto Lampo, Wisata Alam Hits yang Instagramable di Gianyar Bali

Terletak di Gianyar, Bali, Air Terjun Kanto Lampo jadi tujuan wisata yang terkenal di kalangan turis lokal dan mancanegara.


Masak Hidangan Tradisional di Ubad Ubud Bali

1 hari lalu

Antusias turis lokal dan asing di Ubad Ubud Bali Cooking Class. Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Masak Hidangan Tradisional di Ubad Ubud Bali

Ubad Ubud Bali menyuguhkan pengalaman memasak hidangan tradisional (cooking class) yang dipandu langsung oleh pemiliknya.


Jadi Responsible Traveler, Ketahui Seputar Canang Bali di Sini

2 hari lalu

Melihat canang yang jadi objek sakral di Bali sebagai wujud penghormatan kepada roh dan leluhur di Pasar Yadnya Blahbatuh, Gianyar, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Jadi Responsible Traveler, Ketahui Seputar Canang Bali di Sini

Canang digunakan sebagai bentuk penghormatan kepada roh dan ritual bagi para leluhur di Bali.


Mengenal Buah Salju Khas Bali, Ini Kandungan dan Manfaatnya

2 hari lalu

Ilustrasi memakan buah-buahan. Shutterstock.com
Mengenal Buah Salju Khas Bali, Ini Kandungan dan Manfaatnya

Ketika dimakan, buah salju memberikan sensasi dingin di mulut dan juga terasa manis menyerupai vanilla.


Acara Penutupan IMX 2023 Digelar di Bali, Bertajuk Afterwork Party

3 hari lalu

Penutupan IMX 2023 di Bali. (Dok NMAA)
Acara Penutupan IMX 2023 Digelar di Bali, Bertajuk Afterwork Party

Indonesia Modification & Lifestyle Expo (OLX IMX 2023) yang digelar di Bali telah berakhir pada Sabtu, 25 November 2023.


Rekomendasi Tempat Ngopi Instagrammable di Gianyar Ubud: Bali Pulina

4 hari lalu

Bali Pulina. Foto: Istimewa.
Rekomendasi Tempat Ngopi Instagrammable di Gianyar Ubud: Bali Pulina

Kafe di Bali Pulina jadi rekomendasi tempat kopi yang nstagrammable karena memadukan pemandangan alam dengan berbagai spot yang tradisional dan modern.


Beda dengan Bali, Kupang Terima Nyamuk Wolbachia Perangi Demam Berdarah

5 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Beda dengan Bali, Kupang Terima Nyamuk Wolbachia Perangi Demam Berdarah

Pemerintah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan mendukung penggunaan nyamuk ber-Wolbachia untuk mengatasi penularan demam berdarah.


Sejarah Tari Kecak Asli Bali Beserta Kisahnya

5 hari lalu

Pertunjukan tari kecak di Pura Uluwatu, Bali. Tempo/Tulus Wijanarko
Sejarah Tari Kecak Asli Bali Beserta Kisahnya

Sejarah tari kecak asli Bali beserta kisahnya yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia sebagai salah satu budaya yang patut dilestarikan.


Tradisi Perang Topat Menggambarkan Kerukunan Umat Beragama di Lombok

6 hari lalu

Tradisi Perang Topat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (Dinas Pariwisata Lombok Barat)
Tradisi Perang Topat Menggambarkan Kerukunan Umat Beragama di Lombok

Perang Topat dilakukan oleh dua suku serta agama, yakni suku Sasak yang beragama Islam dan suku Bali penganut agama Hindu.