Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Hak Prerogatif Presiden Soekarno, Jenderal Soedirman Dipilih Lewat Voting

Reporter

image-gnews
Jenderal Soedirman. Sejarah-negara.com
Jenderal Soedirman. Sejarah-negara.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI pada masa reformasi dipilih oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Demikian pula Panglima ABRI pada masa Orde Baru menjadi kewenangan penuh Presiden Soeharto.

Hal yang sama  berlaku pada periode Presiden Soekarno yang bisa dengan leluasa mengganti dan menaikkan seseorang menjadi panglima atau kepala staf angkatan bersenjata. 

Tetapi, dalam sejarah untuk pertama kali dan satu-satunya, Jenderal Soedirman selaku Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia pertama, dipilih secara demokratis oleh para panglima divisi dan komandan resimen

Taufik Adi Susilo dalam bukunya berjudul “Soedirman: Biografi Singkat 1916-1950, menulis bahwa jika pemilihan jabatan Panglima Besar pada waktu itu diserahkan kepada Presiden Soekarno, maka besar kemungkinan Soedirman tidak terpilih.

Apalagi, pemerintahan waktu itu, yang berada di tangah Perdana Menteri Sutan Sjahrir, menginginkan tokoh lain, yaitu Urip Sumohardjo. Urip adalah tokoh militer didikan Belanda yang berjiwa patriotik. Selain itu, ada juga Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang saat itu berpangkat Jenderal Tituler.

Bahkan, dalam rapat pemilihan yang dilakukan di Markas Tinggi TKR Gondokusuman, Yogyakarta, pada tanggal 12 November 1945 tersebut disebut juga nama Sjahrir dan Amir Sjarifuddin, yang duduk sebagai Menteri Penerangan dalam Kabinet Sjahrir

“Rupanya, pola menempatkan pimpinan ketentaraan di bawah kekuasaan sipil-politis pada waktu itu hendak diterapkan oleh kaum politisi. Namun, mayoritas hadirin memilih Soedirman,” tulis Taufik.

Nama-nama calon tersebut kemudian ditulis di papan tulis. Panitia akan mencatat suara dari para pendukung yang mengacungkan tangan ketika nama calon disebutkan. Kalkulasinya langsung ditulis di papan tulis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soedirman kemudian terpilih menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat atau TKR pada usia 29 tahun. Terpilihnya Soedirman menjadi Panglima TKR terjadi karena rekam jejaknya yang gemilang sewaktu dirinya memimpin Resimen I/Divisi I TKR yang meliputi Karesidenan Banyumas. Kemenangan yang berturut-turut dan mampu mempertahankan Ambarawa dari serbuan tentara Sekutu membuat nama Soedirman tersohor.

Selain dukungan yang luas dari para tentara bekas Peta, Soedirman juga mendapatkan dukungan dari Kolonel Moh. Noch. Nasution, yang mewakili enam divisi di Sumatera.

Dilansir dari Majalah Tempo Edisi 12 November 2021, banyaknya pengalaman Soedirman membuatnya tidak sulit terpilih menjadi panglima dalam tiga tahap pemungutan suara. Soedirman bahkan berhasil mengalahkan Oerip Soemohardjo, kandidat yang mengenyam pendidikan militer Belanda.

Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar pada 18 Desember 1945, tiga hari setelah kemenangan Indonesia atas Inggris yang diboncengi pasukan Belanda di Ambarawa. Di Gedung Markas Tinggi TKR Gondokusuman, Yogyakarta, Soedirman, yang kemudian hari diberi pangkat Jenderal Besar, ditahbiskan oleh Soekarno dan M. Hatta.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI yang Tidak Alami Sekolah Militer

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

17 menit lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.


Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

1 hari lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.


Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.


Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

2 hari lalu

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kanan) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling memegang bahu usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA/Galih Pradipta
Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.


TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

2 hari lalu

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.


Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

2 hari lalu

Peti mati. Ilustrasi
Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.


MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

4 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Febri Angga Palguna
MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

4 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

4 hari lalu

Petugas kepolisian bersenjata melakukan pengamanan disekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.  Satu hari jelang sidang perdana sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 pada hari Rabu 27 Maret 2024, pengamanan gedung MK diperketat. Untuk diketahui, pasangan capres-cawapres Pilpres 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengajukan gugatan ke MK.  TEMPO/Subekti.
Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.


Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

4 hari lalu

Petugas kepolisian bersenjata melakukan pengamanan disekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.  Satu hari jelang sidang perdana sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 pada hari Rabu 27 Maret 2024, pengamanan gedung MK diperketat. Untuk diketahui, pasangan capres-cawapres Pilpres 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengajukan gugatan ke MK. TEMPO/Subekti.
Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

Rekayasa lalu lintas di sekitar gedung MK berlangsung situasional bergantung kondisi pendemo.