Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keterwakilan Masyarakat di Dewan Citarum Minim

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, BANDUNG:- Keterwakilan masyarakat dalam penataan kawasan sungai Citarum semakin minim. Dari 12 orang anggota Dewan Sumber Daya Alam Wilayah Citarum, hanya 5 orang yang menjadi wakil masyarakat. "Kondisi ini menunjukkan kekuatan pasar sangat melemahkan posisi masyarakat" kata Taufan Suranto, peneliti Research Fellow Karsa dari University California, Berkeley saat memaparkan hasil penelitiannya di Bandung, (16/12).  

Padahal, seperti Dewan Sumber Daya Air di Tingkat Nasional, Dewan ini bersifat strategis menyusun kebijakan dan strategi pengelolaan air. terbentuknya lebaga itu dapat menjadi jaminan, agar pengelolaan air bisa lebih adil bagi semua pengguna,"Keterwakilan itu harusnya berimbang" ujarnya.

Saat ini, hasil evaluasi dari Tim Pemilihan, katanya, menetapkan 23 organisasi. Diantaranya Asosiasi Bunga Indonesia (ASBINDO), Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI), Asosiasi Perusahaan Pengeboran Air Tanah Indonesia (APPATINDO), Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), dan Yayasan Kemitraan Air Indonesia.

Mengacu pada komposisi keanggotaan itu, kata Taufan, pembentukan dewan sejenis di daerah juga berlaku sama. Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 04 /PRT/M/2008 tentang Pedoman Pembentukan Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada Tingkat Provinsi. Namun, pembentukan Dewan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citarum belum bisa terbentuk.

Berdasarkan sumber dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, anggaran untuk pembentukan tersebut sudah tersedia, namun karena sampai akhir Desember ini tidak bisa dilaksanakan maka anggaran tersebut dikembalikan lagi," ujarnya. Tahun depan, bisa dipastikan pembentukan dewan itu akan mulai berproses karena telah menjadi skala prioritas proyek ICWRIMP-ADB dalam tranche 1.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Daerah Aliran Sungai Citarum yang terletak di propinsi Jawa Barat dengan 3 waduk besarnya adalah penghasil pasokan energi listrik untuk Jawa-Bali, air untuk lahan pertanian di kawasan pantai utara dan sumber air baku penduduk DKI Jakarta. Selain itu, saat musim hujan luberan sungai yang berhulu di Gunung Wayang, Kabupaten Bandung itu juga menenggalamkan sejumlah daerah di bagian hilir seperti daerah Dayeuh Kolot. Di sisi lain, kata Taufan, Asian Development Bank juga ikut terlibat dalam pengelolaan Sungai Citarum melalui skema utang senilai US $ 500 juta

ANWAR SISWADI 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Warga Soal Ramalan Jakarta Tenggelam: Tiru Belanda dan Tambah Area Penyerapan

4 September 2021

Ilustrasi Kota Jakarta. Getty Images
Warga Soal Ramalan Jakarta Tenggelam: Tiru Belanda dan Tambah Area Penyerapan

Prediksi Jakarta tenggelam tak sampai 30 tahun lagi tengah menjadi sorotan publik bahkan dunia internasional.


Aktivis Yogya Minta Lahan Telantar Jadi Ruang Terbuka Hijau

29 Februari 2016

Jalan Malioboro, Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo.
Aktivis Yogya Minta Lahan Telantar Jadi Ruang Terbuka Hijau

Pembangunan hotel yang memakan lahan potensial terus berlangsung, sementara lahan telantar dibiarkan tak menjadi ruang terbuka hijau.


Mahasiswa di Malang Kembangkan Model Reservoir Air Hujan  

11 September 2015

Pembangunan Gedung perkantoran. TEMPO/Dinul Mubarok
Mahasiswa di Malang Kembangkan Model Reservoir Air Hujan  

Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang mengembangkan model pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan air bersih di gedung perkantoran.


Sultan Yogya Minta Benih Tanaman untuk Lahan Kritis

15 Juni 2015

Sri Sultan Hamengku Bawono menyampaikan pidato pada acara peringatan Jumenengan Dalem di Pagelaran, Keraton Yogyakarta, 18 Mei 2015. Sri Sultan HB X dinobatkan sebagai Raja Mataram Islam sejak 7 Maret 1989. TEMPO/Pius Erlangga.
Sultan Yogya Minta Benih Tanaman untuk Lahan Kritis

Pemberdayaan lahan kritis masuk kebijakan rehabilitasi untuk meningkatkan pendapatan petani.


Ratusan Ribu Hektare Lahan di Jawa Barat Kritis

16 Desember 2010

Ratusan Ribu Hektare Lahan di Jawa Barat Kritis

Sekitar 151 ribu hektar lahan yang tersebar di 26 kota/ kabupaten di Jawa Barat, kondisinya kritis.


Hampir Sebulan Disegel, Nasib Eks Taman Ria Tak Jelas  

22 Agustus 2010

Mahasiswa Arsitektur Universitas Brawijaya (UB) sedang menyelesaikan karya instalasi berjudul Jemuran Arwah pada seni instalasi di Taman Kota Jl Kertanegara Kota Malang, rabu (18/8). Himpunan Mahasiswa Arsitektur Universitas Brawijaya (UB) menggerar acara ini untuk mengenalkan seni instalasi kepada masyarakat Malang.  Foto:TEMPO/BIBIN BINTARIADI
Hampir Sebulan Disegel, Nasib Eks Taman Ria Tak Jelas  

Tak jelas juga sampai kapan lahan itu akan disegel. "Kalau urusan jadi apanya, itu Gubernur atau Dinas Tata Ruang. Yang memastikan bukan kami."


Lahan Kritis Kabupaten Cirebon Mencapai 3.834 Hektare  

16 Juli 2010

Tempo/ Firman Hidayat
Lahan Kritis Kabupaten Cirebon Mencapai 3.834 Hektare  

Jumlah tersebut terdiri dari 2.307,07 hektare lahan kritis yang terdapat di darat, dan 1.527,38 hektare di pantai.


Luas Rawa Palembang Menyusut dari 22.000 Jadi 7.300 Hektare

14 Januari 2010

Luas Rawa Palembang Menyusut dari 22.000 Jadi 7.300 Hektare

Pembangunan perumahan mewah dan gedung perkantoran membuat luas rawa di kota Palembang, Sumatera Selatan, menyusut dari 22.000 hektare menjadi sekitar 7.300 hektare.


Alih Fungsi Lahan Akibatkan Daerah Rawan Banjir di Jawa Tengah Meluas

13 Januari 2010

Alih Fungsi Lahan Akibatkan Daerah Rawan Banjir di Jawa Tengah Meluas

Banyaknya alih fungsi lahan di Jawa Tengah mengakibatkaan daerah rawan banjir di wilayah itu dari tahun ke tahun semakin meluas.


Bangun di Lahan Konservasi Kena Pajak Tinggi

5 September 2008

Bangun di Lahan Konservasi Kena Pajak Tinggi

Pemerintah akan mengenakan pajak tinggi kepada pengembang yang membangun di kawasan hijau atau konservasi.