Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Honorer Terus Desak Pemerintah Tambah Nilai Afirmasi Seleksi PPPK

image-gnews
Petugas memverifikasi peserta tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)  di lokasi ujian The Sultan Convention Center, Sumsel, Minggu 5 September 2021. SKD CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru dan non guru untuk penempatan instansi  pemerintah daerah di Sumatera Selatan ini  diikuti oleh 87.407 orang dan digelar mulai 4 September - 18 Oktober 2021  dengan menerapkan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Feny Selly
Petugas memverifikasi peserta tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lokasi ujian The Sultan Convention Center, Sumsel, Minggu 5 September 2021. SKD CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru dan non guru untuk penempatan instansi pemerintah daerah di Sumatera Selatan ini diikuti oleh 87.407 orang dan digelar mulai 4 September - 18 Oktober 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Feny Selly
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Desakan agar pemerintah menambah nilai afirmasi  kepada guru honorer dalam seleksi aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN-PPPK) terus disuarakan.

Permintaan tersebut salah satunya datang dari seorang guru honorer SMP di Jawa Barat, Cecep Kurniadi. Peserta seleksi guru PPPK 2021 ini meminta pemerintah memprioritaskan usia sepuh, khususnya guru honorer kategori II. “Minimal ada penghargaan kepada yang sudah lama mengabdi,” ujar Cecep kepada Tempo, Ahad, 19 September 2021.

Kategori II adalah status bagi guru honorer yang mengajar sebelum tahun 2005 dan belum kunjung diangkat menjadi guru tetap berstatus PNS.

Desakan menambah nilai afirmasi bukan tanpa alasan. Cecep menyebut ada sejumlah kendala yang dialami para guru honorer ketika mengikuti tes kompetensi seleksi PPPK tahun ini. Persoalan yang umumnya dialami, yaitu tingginya passing grade atau nilai ambang batas pada seleksi kompetensi teknis. 

Seleksi kompetensi guru PPPK diketahui terbagi dalam empat tahap. Kompetensi teknis adalah tahap pertama dengan nilai ambang batas berbeda-beda setiap mata pelajaran. Kemudian seleksi kompetensi manajerial dengan nilai ambang batas 130, sosial kultural 130, dan wawancara 24.

Cecep mengatakan, banyak rekan-rekannya, termasuk dirinya, tidak mencapai target nilai yang ditentukan saat pelaksanaan tes kompetensi teknis. Nilai tersebut bisa diketahui ketika selesai mengerjakan tes. “Kebanyakan tidak lolos passing grade di bidang teknis,” kata guru honorer yang sudah 18 tahun mengajar ini.

Persoalan berikutnya adalah soal latihan dari Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB) yang jauh berbeda dengan soal saat tes. 

Menurut Cecep, soal tes guru PPPK terlalu rumit dan panjang, sehingga perlu dibaca beberapa kali. Sementara waktu yang disediakan untuk mengerjakan tes sangat minim. Persoalan lainnya adalah jaringan internet di sejumlah daerah yang belum stabil. 

Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, mengungkapkan bahwa sejumlah persoalan mengenai seleksi guru PPPK sebetulnya telah dimulai sejak beberapa hari sebelum tes dimulai. 

Pasalnya, kata Satriwan, panitia seleksi kurang optimal dalam memberikan informasi, sehingga terjadi banyak masalah di lapangan. Seperti jadwal yang terus mundur dan berganti, tempat lokasi tes tidak muncul, dan kepastian afirmasi.

Semua masalah ini terjadi sampai H-1 sebelum mulainya pelaksanaan tes, Senin (13 September). Bayangkan, gimana mereka enggak stres. P2G melihat ini kayaknya Panselnya tidak siap,” kata Satriwan.

Satriwan mengungkapkan bahwa organisasinya sejak lama sudah meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim untuk memberikan nilai afirmasi berdasarkan lama mengabdi dan usia. 

Saat ini, Kemendikbudristek hanya memberikan afirmasi 15 persen bagi guru berusia di atas 35 tahun dan mengabdi minimal 3 tahun. Menurut Satriwan, afirmasi tersebut tidak adil karena memukul rata guru honorer yang sudah mengabdi belasan tahun hingga di atas 20 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merujuk pada pasal 2 UU ASN, kata Satriwan, penyelenggaraan manajemen ASN harus didasarkan pada asas-asas, di antaranya proporsionalitas, kesetaraan, keadilan, dan nondiskriminatif. Ia pun menyarankan agar afrimasi diberikan berdasarkan lama mengabdi.

Ia mencontohkan simulasinya adalah masa pengabdian 3-5 tahun mendapat afirmasi 15 persen; 6-10 tahun mendapat 20 persen; 11-15 tahun mendapat 25 persen; 16-20 tahun mendapat 30 persen; 21-25 tahun mendapat 35 persen, dan seterusnya. 

“Artinya, kami P2G tetap memohon kepada Kemdikbudrsitek, Kemenpan RB, dan BKN untuk memberikan tambahan afirmasi bagi guru-guru honorer ini,” katanya.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ahmad Muzani justru mengusulkan agar guru honorer yang mengabdi bertahun-tahun langsung diangkat menjadi ASN tanpa melalui tes.  

"Pengabdian mereka yang begitu panjang seharusnya diapresiasi dan diberi penghargaan dengan mengangkat mereka menjadi pegawai PPPK tanpa perlu tes," kata Muzani.

Menurut politikus Gerindra itu, profesi guru hakikatnya adalah pengabdian atau panggilan jiwa, bukan pencari kerja. Sehingga, meskipun dengan honor seadanya, mereka menjalani profesi tersebut dengan keikhlasan dan kesungguhan, bahkan ditempatkan di daerah-daerah terpencil.

Muzani menilai, kebijakan untuk mengangkat satu juta guru honor menjadi ASN PPPK dapat menjadi momentum memberi penghargaan pada jutaan guru honorer, yang tanpa lelah terus mengabdi dalam dunia pendidikan.

Ramainya desakan menambah nilai afirmasi terdengar di telinga Mendikbudristek Nadiem Makarim. Dalam rapat kerja di Komisi Pendidikan DPR, pada Kamis, 23 September 2021, Nadiem menyatakan akan memperjuangkan nilai afirmasi bagi guru honorer. “Itu bakal kami coba,” kata Nadiem. Namun, Nadiem belum bisa memastikan penambahan nilai afirmasi untuk seleksi guru PPPK. Sebab, keputusan tidak hanya di tangan kementeriannya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nunuk Suryani juga mengatakan perubahan nilai afirmasi seleksi guru PPPK masih dibahas.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo menyampaikan, panselnas guru PPPK akan mengevaluasi dan memetakan hasil-hasil seleksi. "Secara umum, panselnas juga telah mengamati dan mencermati kondisi riil di lapangan, khususnya kesulitan peserta lansia dalam pengerjaan soal kompetensi teknis," ujar Tjahjo soal permintaan menambah nilai afirmasi bagi guru honorer.

Baca juga: PGRI Minta Revisi Aturan Penerimaan PPPK Guru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

1 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?


Daftar Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS 2024

2 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Daftar Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS 2024

Berikut rincian jumlah formasi yang diumumkan instansi pusat dan instansi daerah untuk seleksi CPNS dan PPPK 2024.


PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

3 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).


Pendaftaran CPNS 2024 Akan Dibuka, Cek Tanggalnya

4 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pendaftaran CPNS 2024 Akan Dibuka, Cek Tanggalnya

Seleksi CPNS 2024 akan berlangsung lebih dari satu kali dalam setahun. Lalu, kapan pendaftaran CPNS 2024 dibuka? Ini tanggalnya.


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

6 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

7 hari lalu

Ribuan tenaga kesehatan atau Nakes berunjuk rasa di depan Monas untuk menagih janji pemerintah untuk mengangkat mereka menjadi aparat sipil negara atau ASN, Kamis, 22 Sepetember 2022. Nakes yang sudah menjadi garda terdepan melawan Covid-19 merasa dikhianati, sebelumya pemerintah menjanjikan mereka menjadi ASN di awal pandemi. TEMPO/Magang/Aqsa Hamka
Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

Pemerintah pusat diminta menjembatani Pemerintah Kabupaten Manggarai dan nakes yang dipecat untuk menemukan solusi bersama.


Darurat Judi Online: Guru Honorer Wanita Ini Kecanduan sampai Tilap HP Ibu dan Terjerat Pinjol untuk Main

8 hari lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Darurat Judi Online: Guru Honorer Wanita Ini Kecanduan sampai Tilap HP Ibu dan Terjerat Pinjol untuk Main

Seorang guru honorer di Kota Palangka Raya kecanduan bermain judi online sampai menilap HP ibunya dan memakai KTP adiknya untuk pinjol.


4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

8 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.


Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

10 hari lalu

Ilustrasi Bidan. shutterstock.com
Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.


Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

10 hari lalu

Orang tua murid berkonsultasi terkait pendaftaran online Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 di Posko Pelayanan PPDB Jakarta Selatan, SMA Negeri 70 Bulungan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

Berikut perkiraan tanggal pendaftaran PPDB Online 2024 akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK, beserta alurnya.