TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi dikabarkan sudah menetapkan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menjadi tersanga. Dia diduga terlibat dalam kasus suap kepada mantan penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju.
Pelaksana tugas juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan lembaganya memang sedang menyidik kasus suap pengurusan perkara di Kabupaten Lampung Tengah. Namun, dia mengatakan pengumuman tersangka akan dilakukan saat penahanan. “Saat ini tim penyidik masih bekerja,” kata dia, Kamis, 23 September 2021.
Dilihat di laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Azis melaporkan harta kekayaannya terakhir pada April 2021. Hartanya didominasi oleh tanah dan bangunan yang berjumlah 7 bidang di Jakarta Selatan dan Lampung. Harta itu ditaksir bernilai Rp 89,4 miliar.
Azis melaporkan memiliki tujuh kendaraan. Dia punya satu motor Harley- Davidson, motor Honda Beat dan empat mobil berbagai merek dengan nilai Rp 3,5 miliar. Harta bergerak lainnya Rp 274 juta. Kas dan setara kas Rp 7 miliar. Sehingga total kekayaan Azis lebih dari Rp 100 miliar.
Harta politikus Golkar itu meningkat dibandingkan pada tahun 2019, yaitu 96,5 miliar dan 2018 yaitu Rp 95 miliar. Laporan harta paling lama yang pernah Azis Syamsuddin lakukan pada 2003, berjumlah Rp 11 miliar.
Baca juga: Jejak Karier Azis Syamsuddin: dari Advokat hingga Pimpinan DPR
