TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Ombudsman RI Robert Na Endi Jaweng menceritakan beberapa pihak berupaya mengintervensi selama menangani masalah tes wawasan kebangsaan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia mengatakan intervensi itu mulai dari sekedar pendekatan, hingga bentuk-bentuk tekanan.
“Dari hal yang paling sederhana melakukan pendekatan, sampai pada sesuatu yang bersifat tekanan dan sebagainya,” kata Robert dalam diskusi daring ICW, Ahad, 19 September 2021.
Robert tidak menjelaskan detail pihak yang mencoba mendekatinya atau menekannya. Namun, dia mengenal orang tersebut. “Yang melakukan ya orang-orang sekitar kita juga, yang kami semua bisa petakan secara sangat jelas,” tuturnya.
Menurut Robert, adanya tekanan itu menyadarkannya bahwa isu TWK bukan hanya sekedar masalah kepegawaian. Namun, juga menyangkut pihak-pihak dengan pengaruh politik yang besar. “Isu ini jadi sangat tinggi profil politiknya,” kata dia.
Dia mengatakan sejak awal Ombudsman RI mengambil perspektif bahwa permasalahan TWK bukan sekedar mengenai KPK. Tetapi mengani simbol harapan publik tentang lembaga pemberantasan korupsi yang bisa mengawasi segelintir orang berkuasa.
“Isu TWK bukan sekedar masalah administrasi kepegawaian, ini adalah isu penting yang perlu dilihat dalam konteks masa depan negara terkait dengan praktik ekonomi politik dan perbaikan tata kelola,” kata dia.