TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengakui organisasinya melakukan penyerangan ke Pos Koramil di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Akibat serangan itu empat personel TNI tewas dan satu orang mengalami luka tembak.
“Panglima Kodam IV Sorong Raya TPNPB-OPM bertanggungjawab atas penyerangan ini,” kata Sebby kepada Tempo, Kamis, 2 September 2021.
Sebby mengatakan serangan tersebut merupakan perang pembebasan Papua Barat yang dilakukan oleh pimpinan dan pasukan di seluruh tanah Papua di bawah komando Panglima Tertinggi TPNPB Jenderal Goliath Tabuni. Ia juga menyatakan bahwa perang masih akan terus berlanjut di seluruh tanah Papua.
Sebby menyampaikan kepada pemerintah untuk tidak lagi mengejar, membunuh atau melakukan operasi militer di wilayah permukiman masyarakat sipil. “Tapi cari TPNPB di markas-markas dan perang di sana. TPNPB siap, TPNPB tidak punya senjata, tapi siap dengan alat juga bisa lawan dengan TNI Polri,” ujarnya.
Ia meminta pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera bersedia terlebih dulu di meja perundingan bersama TPNPB OPM yang berafiliasi dengan semua organisasi perjuangan. “Perang tidak akan berhenti, perang akan berjalan di tanah Papua selagi Indonesia masih menduduki,” kata dia.
Tempo sudah berupaya menghubungi Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel Hendra Pesireron, namun belum ada tanggapan mengenai peristiwa serangan yang sudah diakui oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan menewaskan empat anggota TNI tersebut.
Baca juga: PPATK Masukkan OPM ke Daftar Terduga Terorisme
FRISKI RIANA