TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama melalui Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menemui Duta Besar Arab Saudi Esham Altsaqafi. Pertemuan membahas soal kejelasan umrah yang rencananya dibuka untuk internasional pada 10 Agustus 2021.
"Kami meminta penjelasan kepada Duta Besar mengenai teknis detail pelaksanaan umrah di masa pandemi," ujar Plt. Dirjen PHU Khoirizi, Kamis, 29 Juli 2021. Ia menuturkan Kemenag ingin mendapatkan informasi yang utuh soal pelaksanaan umrah 2021.
Sebab, terdapat sejumlah informasi yang beredar mengenai persyaratan umrah. Dalam syarat umrah disebut sembilan negara, termasuk jemaah umrah asal Indonesia, harus menjalani karantina 14 hari di negara ketiga sebelum tiba di Arab Saudi.
Lalu, Arab Saudi hanya mengakui empat jenis vaksin Covid-10, yakni vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson. Sementara Indonesia yang mayoritas telah mendapatkan vaksin Sinovac harus mendapatkan satu dosis penguat (booster) dari empat vaksin rekomendasi.
Dalam pertemuan itu, ujar Khoirizi, pemerintah mendapat sejumlah informasi dari Dubes Arab Saudi, salah satunya tentang vaksin Covid-19. "Banyak hal yang berkembang dan kami meminta informasi resmi dan valid agar isu-isu terkait dengan umrah lebih jelas," tutur Khoirizi.
Khoirizi menyampaikan kembali pandangan Dubes Saudi yang menyatakan bahwa terpenting adalah vaksin Sinovac sudah mendapatkan persetujuan dari WHO. Dubes juga menyampaikan bahwa Arab Saudi sangat memahami psikologi umat Islam, khususnya di Indonesia, serta kerinduan mereka untuk umrah sangat tinggi.
"Oleh karena itu, kita semua berharap pandemi ini segera dapat diatasi dengan baik, sehingga bisa kembali seperti sediakala" kata Khoirizi menyampaikan harapan Dubes.
Selain itu, detail edaran yang diterbitkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, termasuk yang berkenaan dengan Indonesia, masih terus dikoordinasikan. "Dubes tadi mengatakan bahwa pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi. Informasinya akan ada ketentuan detail terkait penyelenggaraan umrah 1443 H, termasuk yang terkait jemaah umrah Indonesia," ujar Khoirizi.
Kepada Dubes Arab Saudi, Khorizi menyampaikan harapan agar jemaah Indonesia mendapat kesempatan jika umrah mulai dibuka pada 1 Muharram 1443 H. "Jumlah antrian jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya cukup banyak dan sudah hampir dua tahun menunggu," kata dia.
Baca juga: KJRI Jeddah Minta Calon Jemaah Asal Indonesia Tunda Umrah, Kenapa?