TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan seluruh anak buahnya bekerja mati-matian menekan angka kasus kematian akibat Covid-19.
Kemarin, 28 Juli 2021, Indonesia mencatat pertambahan kasus kematian sebanyak 1.824 dalam sehari. Sehari sebelumnya, angka kematian mencapai 2.069 atau yang tertinggi selama pandemi Covid-19.
"Secara khusus Presiden Jokowi menyampaikan kepada kami semua bawahannya untuk bekerja mati-matian menurunkan angka kematian," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan lewat akun Instagram @luhut.pandjaitan, Kamis, 29 Juli 2021.
Dalam hal ini, ujar Luhut akan terus meningkatkan upaya testing, tracing, dan treatment. Untuk perawatan, Luhut menyebut pemerintah telah menyiapkan fasilitas isolasi terpusat untuk orang-orang yang menjadi kontak erat pasien Covid-19. Fasilitas itu telah dilengkapi dengan 49 ribu tempat tidur, obat-obatan, pasokan oksigen, dan berbagai fasilitas kesehatan.
Selain itu, Koordinator PPKM Level 4 itu juga meminta Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mengejar target vaksinasi sampai dengan 2 juta dosis per hari.
"Dua juta ini bisa mulai dilakukan pada minggu pertama Agustus ya, kalau ada vaksinnya cukup saya harap bisa sampai 200 juta sampai dengan Desember 2021,” ujar Luhut.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa mayoritas kasus kematian terjadi pada pasien yang belum mengikuti vaksinasi dan umumnya masih di IGD dengan saturasi yang rendah. “Pasien datang dengan saturasi rendah, kemudian meninggal. Itu sudah dipastikan datangnya telat. Makanya, kami akan ajarin untuk mengenali saturasi ini, jadi kita bisa menghindari kematian akibat telat dibawa ke rumah sakit,” ujar Budi.
DEWI NURITA
Baca: Varian Delta Plus Terdeteksi di Indonesia, Pemerintah Diminta Mitigasi Dini