Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Godok Proses Bisnis dengan Lembaga Riset Independen

image-gnews
Diskusi online KSIxChange, bertajuk
Diskusi online KSIxChange, bertajuk "Kolaborasi Pengetahuan Antara Litbangjirap dan Think Tank dalam Aspek Sosial Humaniora" melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (29/6)
Iklan

INFO NASIONAL –Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),  Laksana Tri Handoko, meminta lembaga think tank independen atau non-pemerintah tetap fokus menciptakan aset pengetahuan, dan menerapkan riset berbasis metode kuantitatif. Metode berbasis data ini sangat penting untuk kebijakan berbasis sains.

“Pada riset ilmu sosial dan humaniora, infrastruktur yang terbesar yang saya pahami itu satu, yaitu data. Dan kita sangat lemah terkait data,” ujar Handoko dalam webinar KSIxChange#34 bertema webinar “Kolaborasi Pengetahuan Antara Litbangjirap dan Think Tank dalam Aspek Sosial Humanoria” Selasa, 29 Juni 2021.

Handoko menjelaskan, saat ini BRIN sedang melakukan konsolidasi, integrasi riset, dan inovasi. Hal ini sesuai dengan amanat UU No. 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, dan anggaran menjadi poin-poin yang tengah dikonsolidasikan.

“Riset komponennya ada tiga, yakni manusiaunggul, infrastruktur, dan anggaran. Mengenai anggaran, sedang kita konsolidasikan. Karena, dengan anggaran itu kita bisa menyiapkan SDM yang unggul. Itu yang menjadi titik awal kenapa kita harus mengkonsolidasikan semua sumber daya yang ada,” kata Handoko.

Kewajiban pemerintah, sesuai amanat undang-undang, memfasilitasi tiga hal tersebut. Oleh sebab itu, BRIN membentuk konsep open platform, yakni menyediakan fasilitas dan SDM riset agar bisa diakses oleh kementerian, lembaga, hingga sektor swasta dan industri. “BRIN akan dijadikan sebagai open platform untuk semua pihak, untuk melahirkan sebanyak-banyaknya riset swasta,” ujar Handoko.

Lembaga think tank independen, kata Handoko, sejatinya sebagai penyeimbang atau peer review (ulasan dari rekan sejawat) terkait kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah, dan tidak semestinya dikaryakan untuk membuat naskah kebijakan.

Sedangkan BRIN dipersiapkan menjadi lembaga think tank resmi pemerintah. BRIN menjadi fasilitator untuk setiap kebutuhan riset. Jika kementerian, lembaga, atau industri membutuhkan SDM periset, maka BRIN akan menyediakannya. Handoko memberi contoh, BRIN akan melihat berbagai kebutuhan dan permasalahan yang sedang dihadapi oleh kementerian secara lebih terstruktur dan komprehensif. Handoko menyebutnya sebagai pandangan “helicopter view”.

“Dalam perpres (Peraturan Presiden) baru yang akan dilansir, di situ memuat tentang dua deputi yakni Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan dan Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi. Deputi riset ini lah yang akan menjadi sumber think tank-nya Bappenas,” kata Handoko.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini menjadi tanggung jawab BRIN, karena Handoko melihat selama ini Balitbang (Badang Penelitian dan Pengembangan) di dalam kementerian/lembaga masih belum cukup untuk dapat berkolaborasi antar sektor secara maksimal.

Terkait koordinasi dengan think tank, BRIN sangat terbuka untuk melakukan diskusi lanjutan m engenai eksplorasi mekanisme kerjasama yang tepat untuk terus menghasilkan kebijakan berbasis pengetahuan serta memperkuat ekosistem riset dan inovasi. BRIN juga akan menjadi pendukung utama science-based policy di Indonesia.

Dengan posisi lembaga think tank independen sebagai peer-review, BRIN mengundang think tank untuk ikut merumuskan konsep business-to-business dalam kerja sama tersebut. “Apa relasi b-to-b yang bisa kita ciptakan agar proses bisnis ini bisa berjalan secara berkesinambungan. Ini pe-er kita bersama, mungkin teman-teman think tank bisa membantu memberi masukan,” ujar Handoko.

MenurutHandoko,lembaga think tank independen berbeda dengan lembaga riset industri. Kerja sama BRIN dengan industri dapat dijalankan dalam berbagai bentuk, misalnya menyertakan peneliti BRIN untuk divisi pengembangan dan penelitian (R&D) di industri tersebut. Saat berhasil menciptakan produk hasil riset, pembagian keuntungan antara industri (swasta) dengan pemerintah cukup jelas dalam perjanjian persentase. Sedangkan kebijakan berbasis sains BRIN dengan lembaga think tank independen terkait, belum dapat dirumuskan dalam bentuk kerja sama yang tepat.

Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang mewakili lembaga think tank independen dalam webinar tersebut, menyatakan think tank bisa dilihat sebagaib agian dari aset nasional. “Open platform milik BRIN tidak hanya berguna untuk ilmu pengetahuan alam (natural science), namun juga untuk sosial humaniora,” kata Deputi Direktur CSIS, Madeline K Hendytio. Hal ini berarti anggaran riset dari pemerintah juga dapat dikucurkan untuk lembaga think tank independen.

Institute for Research and Empowerment (IRE) mengatakan bahwa peran LSMdi daerah memiliki data yang akan berguna bagi pemerintah.“Ini menjadi pe-er bagi kita, yakni membangun koneksi antara pemerintah dengan lembaga think tank, pemerintah pusat dengan think tank di daerah. Mereka punya data yang luar biasa dan perlu dipertahankan,” ujar Deputi Pengembangan Masyarakat Sipil di Bidang Sosial Budaya IRE,Dina Mariana. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

4 jam lalu

Pemetaan secara geologis Sesar gempa Baribis dari Serang di Banten sampai Purwakarta di Jawa Barat melintasi wilayah selatan Jakarta. (ANTARA/HO-BNPB)
Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

12 jam lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

16 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

1 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

1 hari lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

1 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

2 hari lalu

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik saat jeda istirahat rekapitulasi suara nasional dan luar negeri di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, 1 Maret 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.


Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

2 hari lalu

Pengunjung mengunjungi lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Mei 2023. Lokasi titik nol IKN Nusantara itu setiap harinya ramai oleh pengunjung dari berbagai instansi serta organisasi dan kelompok masyarakat yang melakukan kunjungan dan melaksanakan kegiatan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

Peneliti BRIN menjelaskan hasil penelitian awal potensi sesar aktif yang berada di sekitar Ibu Kota Nusantara.


Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

3 hari lalu

Peneliti mengoperasikan penggunaan kendaraan listrik Micro Electric Vehicle-Teleoperated Driving System (MEVi) di BRIN, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 16 Februari 2022. Mobil ini memungkinkan pengguna mengoperasikannya dari jarak jauh. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.