TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Cabang PT Samator Banyuwangi, Didik Iskandar, mengatakan kebutuhan tabung oksigen medis untuk fasilitas kesehatan (faskes) di Banyuwangi naik menjadi 400-450 tabung per hari. Padahal sebelum pandemi terjadi, kebutuhan nya hanya 75 tabung per hari. Ada peningkatan kebutuhan hingga 600 persen saat ini.
"Kami pastikan untuk stok kebutuhan tabung oksigen medis di Banyuwangi aman," kata Didik, Jumat, 9 Juli 2021.
Samator adalah salah satu produsen oksigen medis terbesar di Indonesia. "Saat ini kami utamakan memproduksi oksigen medis untuk rumah sakit yang permintaanya meningkat tajam. Tiap hari kami mengirim 400 hingga 450 tabung menggunakan tiga truk," kata Didik.
Didik mengatakan selama masa pandemi tiap hari memenuhi kebutuhan enam rumah sakit rujukan Covid-19 di Banyuwangi. Dia mencontohkan Rumah Sakit Graha Medika Banyuwangi yang sebelum pandemi hanya membutuhkan 13 tabung sehari, saat ini mencapai 150 hingga 200 tabung sehari. Rumah Sakit Bhakti Husada Krikilan yang sebelumnya hanya 10 tabung per hari, kini membutuhkan 60 tabung per hari.
"Untuk rumah sakit tergantung jumlah kapasitas ICU dan isolasi. Semakin besar kapasitasnya semakin banyak kebutuhan tabung oksigennya," kata Didik.
Didik menegaskan tidak ada kenaikan harga tabung oksigen untuk kebutuhan medis. Selain memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan, Didik menambahkan perusahannya juga melayani masyarakat umum yang membutuhkan isi ulang oksigen.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sempat meninjau langsung gudang penyedia tabung oksigen PT Samator, hari ini, Jumat, 9 Juli 2021.
”Jadi hari ini kita cek, kita pastikan suplai lancar. Semua rumah sakit di Banyuwangi dipasok dari sini. Bahkan kabupaten tetangga juga dipasok dari sini. Tadi saya cek ada lonjakan permintaan oksigen, bisa sampai 400-450 tabung per hari. Biasanya hanya 75 tabung per hari. Kabar baiknya, ketersediannya Insya Allah memadai,” ujar Ipuk.
Baca juga: Luhut Sebut 30 Oksigen Konsentrator dari Singapura Masuk RI Hari Ini