TEMPO.CO, Jakarta – Melonjaknya kasus Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan pelaksanaan 3T (Testing, Tracing, Treatment) dan menargetkan 410 ribu testing setiap hari di berbagai provinsi. Kebijakan ini seiring dengan pemberlakukan PPKM Darurat.
Penguatan 3T (Testing, Tracing, Treatment) perlu terus diterapkan dengan melakukan Testing atau pengecekan kesehatan melalui rapid test dan tes swab jika diperlukan, membuka diri terhadap proses tracing atau penelusuran kontak kasus positif, serta segera menjalani treatment yang dilakukan dengan komprehensif sesuai dengan berat gejala Hanya pasien bergejala sedang, berat, dan kritis yang perlu dirawat di rumah sakit. Isolasi perlu dilakukan dengan ketat untuk mencegah penularan
Penargetan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi masyarakat yang terpapar virus covid-19. Sehingga mampu memeriksa spesimen covid-19 dan mengambil tindakan segera untuk menurunkan tingkat penularan dan mengutamakan keselamatan.
DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi yang paling banyak ditargetkan dalam perharinya dengan target 120 ribu, disusul oleh Jawa Barat dengan target 100 ribu, lalu ada Jawa Tengah dengan target 80 ribu, Jawa Timur 70 ribu, Banten 25 ribu, DI Yogyakarta 10 ribu, dan Bali dengan 5 ribu perhari. Total mencapai 410 ribu perhari.
Untuk data dalam dua hari terakhir testing mengalami penurunan yaitu pada Selasa 29 Juni 2021 mencapai 143.957 dan data pada rabu 30 Juni 2021 mencapai 142.731. Penerapan testing perlu ditingkatkan sampai positivity rate <5 persen. Khususnya bagi mereka dengan gejala dan memiliki kontak erat virus covid-19.
Selanjutnya, dalam upaya menurunkan angka covid 19 pemerintah terus gencar dalam mensosialisasikan vaksinasi. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan cakupan layanan vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta saat ini sudah mencapai rata-rata 130.000 orang per hari.
Hal itu guna mencapai target pemerintah sebanyak 7,5 juta warga DKI mendapat vaksin Covid-19 hingga Agustus 2021.
MEGA SAFITRI