TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur tengah mengkaji Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 lapangan menyusul kasus Covid-19 yang cenderung naik belakangan ini.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan Pemkot masih memikirkan untuk membuat ruang isolasi lapangan, misalnya di Stadion GBT atau tempat lainnya. "Ini masih terus dikaji oleh jajaran Pemkot Surabaya. Yang pasti saya dan jajaran Pemkot Surabaya akan berjuang habis-habisan," ujarnya.
Dari data lawancovid-19.surabaya.go.id hingga Minggu, 27 Juni 2021, sebanyak 491 warga terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka saat ini menjalani perawatan di rumah sakit. Jumlah tersebut terus mengalami kenaikan dari hari sebelumnya yang mencapai 451 orang.
Lebih lanjut, Wali Kota Surabaya menuturkan telah menambah dua gedung isolasi di Asrama Haji dengan kapasitas sekitar 160-200 orang.
Ia berharap orang tanpa gejala (OTG) bisa dirawat di Asrama Haji. Dengan demikian, pasien yang dirawat di rumah sakit adalah mereka yang amat membutuhkan.
Baca Juga:
Eri mengingatkan warga Surabaya yang dirawat dan isolasi di Asrama Haji sudah sangat banyak. Hingga Minggu, kemarin, sudah ada 480 orang yang menjalani isolasi dan dirawat di Asrama Haji.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti sebelumnya meminta Pemkot menambah ketersediaan tempat tidur di sejumlah rumah sakit menyusul melonjaknya kasus Covid-19 di Surabaya. "Saya menerima banyak tanggapan maupun pertanyaan dari warga seputar kebutuhan isolasi perawatan Covid-19 di rumah sakit," ujarnya.
Menurut Reni, hal yang perlu ditingkatkan ialah warga yang sudah terpapar Covid-19 agar segera mendapatkan ruang isolasi. Ia mendorong agar pasien Covid-19 bisa terlayani.
Baca juga: Warga yang Bekerja dan Keluar Masuk Surabaya Wajib Bawa SIKM