TEMPO.CO, Yogyakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sekitar 1,5 tahun terakhir, para pelaku wisata dan ekonomi kreatif tanah air terus melakukan berbagai adaptasi.
"Wisata bukan bagian masalah bangsa ini, melainkan bagian dari solusi untuk bangkit dan pulih, tentunya dengan protokol kesehatan ketat dan adaptasi," ujar Sandiaga Salahuddin Uno di sela pengenalan paket wisata Trail of Civilization atau jejak peradaban di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah Selasa 22 Juni 2021.
Sandiaga mengatakan, saat pandemi Covid-19 banyak yang memperkirakan pariwsata akan meredup. Karena berbagai pembatasan mobilitas dan juga minimnya kunjungan.
Namun, dengan adaptasi-adaptasi yang dilakukan para pelakunya, ternyata wisata bisa kembali kembali bersinar.
"Lama kita tidak bisa berkegiatan mungkin karena adanya berbagai pembatasan. Tapi para pelaku wisata melakukan persiapan- persiapan, tidak berhenti bergerak. Kita tidak boleh hanya rebahan, tapi harus jadi agen perubahan," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, salah satu bentuk adaptasi juga dilakukan untuk Candi Borobudur sebagai destinasi super prioritas. Melalui paket kegiatan wisata trail of civilization atau jejak peradaban ini.
Paket wisata ini semacam napak untuk mengajak wisatawan menyelami lagi eksotisme Borobudur namun tak sekedar sebagai candi yang sudah dibangun sejak tahun 800 masehi silam.
Melainkan lebih dalam mengenal keunikan kultur yang pernah hidup di sekitar candi yang dibangun di masa pemerintahan dinasti Syailendra itu.
Misalnya saja, dalam satu rangkaian programnya, paket wisata ini mengenalkan paket massage atau pijat/spa yang ternyata sudah ada saat Borobudur dibangun.
"Bali mungkin terkenal dengan spa capital of the world, tapi di Borobudur inilah the birth place atau tempat lahirnya budaya massage itu," kata Sandiaga.
Selain itu, dalam paket jejak peradaban Borobudur ini, wisatawan juga diajak mengenali aspek seni budaya. Misalnya menelusuri dan nengenali mengapa di kawasan candi itu terkenal dengan produksi gerabahnya. Sejarah perajin gerabah di kawasan itu konon lebih tua dari sejarah Candi Borobudur sendiri.
Sandiaga mengatakan adaptasi wisata baru seperti ini akan memperkaya kunjungan, meningkatkan kualitas, memperlama tinggal, dan kualitas belanja wisatawan yang akan datang ke Borobudur.
Wisatawan disuguhkan dengan pola perjalanan napak tilas peradaban Borobudur melalui paket pengalaman unik. Termasuk diantaranya paket wisata yoga dan kulinernya.
Sandiaga menuturkan lahirnya paket untuk destinasi super prioritas itu berkat kolaborasi.
Berawal dari riset selama empat tahun dari mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta lalu dipadupadankan dengan pendekatan kekinian oleh dunia usaha dan disokong Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga Pemerintah Kabupaten Magelang dan Jawa Tengah.
"Dengan kesiapan seperti ini, kelak usai jalur wisatawan dibuka lagi ditambah adanya bandara Yogya International Airport, kunjungan wisatawan ke sini bisa mencapai 8-12 juta orang," kata dia.
Soal hidupnya destinasi, Sandiaga Uno menegaskan harus bisa menghadirkan peluang usaha dan terbukanya lapangan kerja masyarakat sekitarnya.
Baca juga : Sandiaga Uno Buka Lagi Promosi Wisata Candi Borobudur
PRIBADI WICAKSONO