Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berkomitmen dalam Pengendalian Tembakau, Muhammadiyah Dapat Penghargaan dari WHO

Reporter

image-gnews
Logo Muhammadiyah. wikipedia.org
Logo Muhammadiyah. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMuhammadiyah mendapatkan penghargaan South East Asia Region World No Tobacco Day Award dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Muhammadiyah dinilai WHO sebagai salah satu organisasi keagamaan di Indonesia yang berkomitmen memajukan kebijakan dan program pengendalian tembakau di Indonesia dan Asia Tenggara.

Penghargaan ini diberikan WHO kepada Muhammadiyah bertepatan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) pada 31 Mei 2021. "Penghargaan WHO ini melecut semangat bagi seluruh lapisan Persyarikatan Muhammadiyah untuk konsisten memperjuangkan masyarakat sehat yang bebas dari rokok," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam Ngaji Virtual Muhammadiyah Membangun Kesehatan Bangsa pada Sabtu pagi, 12 Juni 2021 yang diikuti Tempo

Mu'ti menuturkan, ia sudah lama mengawal Muhamamdiyah untuk terus aktif mengkampanyekan pengendalian tembakau. “Saya tahu persis bagaimana gerakan ini dimulai dari tahun 2005, sangat panjang dan berliku-liku,” ucapnya.

Menurut Mu’ti, Muhammadiyah amat serius bergerak di pengendalian tembakau. Perjalanan yang sebenarnya sudah dimulai puluhan tahun silam tapi baru benar-benar diseriusi sejak 2005. Pada 2010, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menerbitkan fatwa tentang haramnya merokok pada 2010. Tahun lalu, Muhammadiyah kembali mengeluarkan Fatwa Haram Vape untuk merespons perkembangan rokok yang kini berinovasi menjadi rokok elektronik.

Muhammadiyah juga menetapkan seluruh amal usahanya sebagai kawasan tanpa rokok, menolak menerima sponsor dan promosi rokok hingga turut aktif dalam berbagai advokasi kebijakan dan edukasi pengendalian rokok. "Di Muhammadiyah sudah muncul budaya kita berhasil di level tertentu dari asap rokok. Kampus-kampus Muhammadiyah sudah banyak yang smoke free zone," ucapnya. "Di Muhammadiyah memang masih ada perokok, tapi ngumpet-umpet." 

Data

Mu’ti ingin mengajak warga Muhammadiyah dan masyarakat secara umum untuk bermuhasabah dan reoritentasi bahwa penghargaan WHO ini bukan titik puncak perjuangan pengendalian tembakau. “Apresiasi WHO ini jadi spirit kedua karena tujuannya bukan mendapatkan WHO tapi membangun masyarakat sehat dan kuat adalah bagian dari kita mengamalkan agama Islam,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menjelaskan, Tuhan sudah berfirman agar umat Islam membangun negara yang kuat. Ketentuan Tuhan ini, katanya, ada di Al-Quran Surat Annisa ayat 9, yakni hendaklah umat Islam membangun negara yang kuat. Ketentuan Allah ini ada di QS. Annisa: 9. “Allah meminta kita jangan sampai memberikan keturunan yang lemah. Pengertian ayat itu, kita harus meninggalkan keturunan yang kuat,” ujarnya.

Ketua Umum Muhammadiyah Tobacco Control Network Supriyatiningsih menuturkan, penghargaan dari WHO ini merupakan komitmen Muhammadiyah dengan menerbitkan Fatwa Haram Merokok oleh Majelis Tarjih sejak 2010. “Fatwa itu mewajibkan kita mengupayakan pemeliharaan derajat kesehatan masyarakat dan menciptakan lingkungan masyarakat yang kondusif sehat sebagai hak masyarakat di bumi ini,” katanya.

Menurut Supriyatiningsih, Muhammadiyah mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk terus meningkatkan upaya pengendalian tembakau lantaran pekerjaan rumah masih banyak. Prevalensi perokok dewasa dan anak-anak masih tinggi dan melebihi Rencana Pembangunan Jangan Menengah Nasional 2019.

“Kami mendukung upaya pemerintah untuk memperkuat regulasi pengendalian tembakau diantaranya dengan melakukan revisi terhadap PP 109 tentang pengamanan zat adiktif dalam bentuk produk tembakau, menaikkan tarif cukai rokok, dan melarang iklan dan sponsor rokok,”  ujarnya.

Ia mengingatkan, Muhammadiyah harus ikut memperkuat upaya pengendalian tembakau. Hingga saat ini prevalensi perokok secara nasional masih tinggi yaitu 34,7 persen, dan tercatat sebagai perokok ketiga dunia dan prevalensi perokok lelaki tertinggi di dunia. Begitu juga dengan prevalensi perokok anak masih naik dari 7,2 persen pada 2017 naik menjadi 9,1  persen pada 2018.  Berbagai catatan ini menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan oleh bangsa ini untuk mengendalikan konsumsi rokok.

Baca juga: Counterblaste to Tobacco, Undang-Undang Pertama Pengendalian Tembakau di Dunia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

25 menit lalu

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (kanan) menyalami mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin saat menyambangi kediamannya di Jakarta, 4 November 2024. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menuturkan Ridwan Kamil adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.


Pakar Sepakat, Merokok Jenis Apapun Bisa Mengganggu Kesuburan

12 jam lalu

Ilustrasi berhenti merokok. Freepix.com
Pakar Sepakat, Merokok Jenis Apapun Bisa Mengganggu Kesuburan

Pakar menganjurkan mereka yang ingin punya anak atau peduli pada masalah kesuburan untuk menghindari rokok konvensional dan vape.


Catat, Ini Perkiraan Hari Raya Idul Fitri 2025 Versi Pemerintah

19 jam lalu

Tim Hisab Rukyat melakukan pemantauan rukyatul hilal di Kanwil Kemenag DKI Jakarta Timur, Jumat 7 Juni 2024. Tim Hisab Rukyat Kanwil Kemenag DKI Jakarta berhasil melihat hilal tepat pada pukul 18.16 WIB sehingga memberikan rekomendasi kepada Kementerian Agama untuk menyatakan penentuan 1 zulhijah pada 8 Juni besok dan kemungkinan Hari Raya Idol Ada match pada 17 Juni 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Catat, Ini Perkiraan Hari Raya Idul Fitri 2025 Versi Pemerintah

Kapan hari raya Idul Fitri 2025? Berikut ini perkiraannya versi pemerintah dan Muhammadiyah.


WHO Kecam Serangan Israel terhadap RS Kamal Adwan di Gaza Utara

3 hari lalu

WHO Kecam Serangan Israel terhadap RS Kamal Adwan di Gaza Utara

WHO mengecam serangan Israel terhadap RS Kamal Adwan.


MER-C Berangkatkan Tim Medis ke-6 untuk Bantu Rakyat Palestina di Gaza

5 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
MER-C Berangkatkan Tim Medis ke-6 untuk Bantu Rakyat Palestina di Gaza

MER-C kembali memberangkatkan Tim Medis Darurat (EMT) ke-6 secara bertahap untuk bertugas membantu rakyat Palestina di Jalur Gaza.


Agar Suatu Negara Diakui Bebas Malaria oleh WHO, Bagaimana Caranya?

7 hari lalu

Nyamuk malaria (Reuters Photo/Paulo Whitake
Agar Suatu Negara Diakui Bebas Malaria oleh WHO, Bagaimana Caranya?

Untuk menghilangkan malaria, program perlu berkonsentrasi pada identifikasi dan eliminasi fokus infeksi melalui metode deteksi kasus pasif dan aktif.


WHO Nyatakan Mesir Bebas Malaria, Bagaimana dengan Indonesia?

8 hari lalu

Nyamuk malaria (Reuters Photo/Paulo Whitake
WHO Nyatakan Mesir Bebas Malaria, Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia terus mengejar target bebas malaria. Pemerintah mencanangkan malaria hilang tahun 2030.


WHO Sebut Gaza Utara dalam Situasi Bencana Kesehatan

8 hari lalu

Warga Palestina yang terluka terbaring di kasur di rumah sakit Kamal Adwan setelah pasukan Israel menarik diri dari rumah sakit di Jabalia, di Jalur Gaza utara pada 26 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
WHO Sebut Gaza Utara dalam Situasi Bencana Kesehatan

WHO menyebut Gaza utara mengalami krisis kesehatan.


Hari Penglihatan Sedunia, Dokter Ingatkan Deteksi Dini Gangguan Refraksi pada Bola Mata Anak

11 hari lalu

Ilustrasi anak dan kacamata/masalah penglihatan. Pexels.com
Hari Penglihatan Sedunia, Dokter Ingatkan Deteksi Dini Gangguan Refraksi pada Bola Mata Anak

Hari Penglihatan Sedunia setiap Kamis pada pekan kedua Oktober pada tahun ini bertema internasional 'Love Your Eyes, Kids'.


FPN Serukan NU-Muhammadiyah Bersatu Kepung Kedutaan AS: Hentikan Bantuan Militer ke Israel

11 hari lalu

Ratusan umat muslim melakukan aksi Indonesia For Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat 7 Juni 2024. Dalam aksinya massa mengutuk apa yang terjadi di Gaza, Palestina, merupakan genosida dan pelanggaran HAM berat. Perbuatan Israel adalah bentuk kezaliman yang melanggar hukum internasional dan resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). TEMPO/Subekti.
FPN Serukan NU-Muhammadiyah Bersatu Kepung Kedutaan AS: Hentikan Bantuan Militer ke Israel

NU dan Muhammadiyah harus bersatu kepung kedutaan Amerika, untuk menekan pemerintah AS agar menghentikan dukungan militernya terhadap Israel.