Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengira Kariernya Mentok, Ini Kisah Guru SD Jadi Motivator Rekan Seprofesinya

image-gnews
Ilustrasi guru. shutterstock.com
Ilustrasi guru. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggi Rizka Pustika mengira karier seorang guru PNS hanya mentok sebagai kepala sekolah, pengawas, atau kepala dinas. “Tapi jadi kepala sekolah atau pengawas pun, mohon maaf, masih harus senggol-senggol sana sini rasanya enggak mungkin. Karierku ya sudah jadi guru saja,” kata Anggi saat mengisi acara dalam Fellowship Jurnalisme Pendidikan, Rabu, 9 Juni 2021.

Tak disangka, wanita yang berprofesi sebagai guru kelas dua di SD Bogem 2 Klaten itu kini menemukan tempat lain di usianya menjelang 34 tahun. “Ternyata saya punya passion lain selain guru SD juga menjadi pelatih untuk guru lainnya,” kata dia.

Panggilan menjadi seorang pelatih itu ia dapatkan semenjak mengikuti program peningkatan kapabilitas guru melalui Wardah Inspiring Teacher pada 2019. Menurut dia, perjalanan belajar bersama Wardah adalah menantang diri sendiri.

Di pelatihan pertamanya, Anggi mendapatkan materi pengembangan diri, yang membuatnya semangat mengubah mindset bahwa guru perlu percaya diri karena peranannya yang penting dalam pendidikan. “Karena kalau kita dengar, guru mulai ‘Ah cuma guru saja’, ternyata peranan guru sedemikian penting,” kata dia.

Dalam program tersebut, Anggi juga diajarkan proses pembuatan media pembelajaran. Selama ini, wanita kelahiran Kebumen itu berpikir media pembelajaran dibuat tanpa perlu tahu kebutuhan murid. “Ternyata itu salah. Kita harus tahu bagaimana respons murid, kebutuhan murid, apa yang dia minati agar media belajar bisa diterima baik,” ujarnya.

Di pertemuan berikutnya, ia ditantang untuk membawa prototipe media pembelajaran dan diuji coba di hadapan teman-teman seprofesinya. Jika diterima oleh rekan guru, uji coba dilanjutkan ke murid di sekolah.

Saat berpikir pelatihan telah selesai, Anggi mendapat kejutan. Ia diminta ikut serta dalam acara pendidik nusantara. Tak hanya sekadar peserta, lulusan PGSD Universitas Sebelas Maret ini ditantang berbicara di depan guru-guru. “Jadi itu yang sampai sekarang terus berkembang. Jadi proses belajar yang menantang adalah menantang diri sendiri bisa sampai sekarang,” ucapnya.

Sejak ikut pelatihan tersebut, Anggi mengaku telah mengatasi berbagai kendala yang menghambat dirinya berkembang. Misalnya, mengikuti pelatihan guru karena surat tugas atau undangan dari dinas, bergantung pada narasumber ahli, dan kompetisi sesama guru. Pasalnya, program Wardah Inspiring Teacher yang diikutinya lebih banyak belajar bersama guru-guru sehingga jauh lebih aplikatif.

Konsep pelatihan serupa juga terdapat pada program peningkatan kapabilitas guru yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak tahun lalu sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar. Menteri Nadiem Makarim menilai program tersebut merupakan ujung tombak transformasi pendidikan di Tanah Air.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan, Iwan Syahril mengatakan bahwa tujuan program ini adalah menciptakan sumber daya manusia unggul.

“Guru Penggerak itu adalah program kepemimpinan, calon-calon pemimpin kita. Kita ingin dari lulusan program ini nanti akan menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, instruktur pelatihan guru kita,” tutur Iwan dalam keterangan di laman Kemdikbud.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menerangkan bahwa “coach” menjadi salah satu filosofi yang nantinya akan digunakan dalam pembelajaran sesama guru di program Guru Penggerak. Dengan filosofi ini, kata Iwan, guru akan mampu berbagai ilmu tanpa harus malu. Guru juga diharapkan dapat saling memotivasi satu sama lain.

Ketua Yayasan Guru Belajar Budi Setiawan Muhammad mengungkapkan ada tiga kondisi umum yang dialami para guru terkait upaya peningkatan mutu guru.

Budi mengatakan, guru ada kecenderungan jika mengikuti pelatihan karena penugasan dan ada insentif. Meski bukan sepenuhnya salah guru, Budi menilai hal itu terjadi karena guru sering merasa pelatihan tidak relevan dan tidak menyelesaikan persoalan di ruang kelasnya.

Miskonsepsi berikutnya adalah adanya ketergantungan terhadap para ahli. Dalam pelatihan guru, kata Budi, biasanya diisi oleh narasumber yang merupakan dosen ahli. Sehingga, ada keterbatasan sumber daya untuk menjadi narasumber.  “Tidak ada yang salah, tapi jika dibandingkan dosen pendidikan dan guru timpang banget. Keterbatasan narsum untuk mengisi pelatihan guru sangat nyata apalagi di daerah-daerah. Susah,” kata dia.

Terakhir, Budi menilai adanya iklim kompetitif antarguru. Misalnya, hal baik yang dikuasai guru tersebut tidak dibagikan ke rekan sejawatnya, karena khawatir guru lain kariernya lebih cemerlang. Namun, Budi menegaskan, hal tersebut bukan sepenuhnya salah guru. 

Dari ketiga kondisi tersebut, yayasan yang dipimpin Budi kemudian bekerja sama dengan Paragon Technology and Innovation, perusahaan kosmetik yang menaungi Wardah, untuk meningkatkan kualitas guru melalui program Wardah Inspiring Teacher (WIT).

Dalam program tersebut, guru menjadi peserta karena dimotivasi muridnya. Ia menjelaskan, guru harus mendapat rekomendasi dari murid yang terinspirasi oleh guru tersebut. “Siapa yang tidak tersanjung kalau dianggap terinspirasi muridnya. Sehingga membangun motivasi agar mua (ikut pelatihan), tidak ribet soal surat tugas dan sertifikat,” ujarnya.

Program WIT, kata Budi, juga menghilangkan ketergantungan pada narsum ahli karena komposisinya yang beragam. Narsumber ahli bisa dibatasi karena ada guru yang bisa menjadi pelatih untuk rekannya.

Terakhir, Budi mengungkapkan bahwa WIT membangun sebuah semangat dan karya, bukan untuk mengalahkan peserta yang lain. Para guru yang menjadi peserta pelatihan harus berorientasi pada murid. “Jadi semangatnya untuk membantu murid. Karena orientasi ke murid, teman-teman guru juga mau membantu guru yang lain. Karena spiritnya bukan individualis ya,” katanya.

Baca juga: KPAI Setuju Keputusan Jokowi Buka Sekolah Hanya 2 Kali Sepekan, Asal...

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

2 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

3 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

10 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

12 hari lalu

Ilustrasi guru madrsah. Foto : Kemendag
Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

13 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.


Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

16 hari lalu

Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi
Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.


Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

16 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia


2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

18 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang


Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

20 hari lalu

PIK 2. pik2.com
Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.


Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

23 hari lalu

Pelatihan Guru Samsung Innovation Campus Batch 5 (Samsung)
Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.