TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menjelaskan lonjakan kasus Covid-19 secara cepat dan masif di Kabupaten Kudus (klaster Kudus), Jawa Tengah merupakan tolok ukur kemunculan varian baru Covid-19.
"Model-model penularan yang terjadi secara masif dan cepat itu juga bisa merupakan salah satu tolak ukur yang memperlihatkan adanya suatu varian baru," ujar Wamenkes, Kamis, 10 Juni 2021.
Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus saat ini hampir mencapai 2.000. Angka tersebut meleset dari perkiraan awal pemerintah setempat yang berkisar 200 kasus usai Idul Fitri atau libur Lebaran.
Dante mengatakan perlu mewaspadai mutasi dari SARS-CoV-2 yang terjadi dari klaster Kudus. Sebab memiliki karakteristik sama dengan mutasi virus Corona dari India dan Inggris yang menular cepat serta masif. "Ada kecenderungan lebih cepat melakukan akselerasi penularan seperti mutasi dari India dan Inggris itu lebih cepat untuk memberikan tingkat penularan yang lebih dramatis dibandingkan dengan mutan yang normal," tuturnya.
Dia mengatakan saat ini sudah ada 17 laboratorium di Indonesia yang mampu melakukan pemeriksaan genom sequencing untuk mendeteksi varian baru Covid-19. Upaya yang saat ini dilakukan pemerintah, lanjut Dante, ialah uji sampel secara acak dengan kriteria khusus kemudian data tersebut dikompilasi dan di analisa. "Masing-masing daerah mengirim lima sampel setiap pekan," ujar Dante.
Dia menambahkan sejauh ini sudah terdapat 65 kasus mutasi serta varian baru SARS-CoV-2 yang terdeteksi di Indonesia berdasarkan hasil pemeriksaan oleh 17 laboratorium. Sampel genom yang dianalisa tidak hanya berasal dari pasien di bawah usia 30 tahun namun semua kasus diuji termasuk yang di atas 30 tahun.
Menurut Wamenkes Dante, kecepatan dari uji whole genom sequencing (WGS) terbatas dan dibutuhkan beberapa waktu untuk melakukan maksimalisasi secara teknis pengujian. "Pengujian membutuhkan waktu satu sampai dua pekan sehingga keseluruhan kira-kira 2.000 (WGS) yang kita uji secara acak," kata dia ihwal varian baru Covid-19.
Baca juga: Satgas Covid-19 Jelaskan Penyebab Munculnya Klaster Kudus