TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pengawasan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas menunjukkan sebanyak 79,54 persen sekolah siap menggelar pembelajaran tatap muka di masa pandemi.
Anggota KPAI, Retno Listyarti mengungkapkan bahwa angka tersebut meningkat dibanding pengawasan pada tahun lalu.
“Kenaikan luar biasa dari 16,7 persen berdasarkan daftar periksa kami, sekolah yang siap mencapai 79,54 persen,” kata Retno dalam konferensi pers, Ahad, 6 Juni 2021.
Retno menjelaskan, pada 2020, KPAI melakukan pengawasan terhadap 49 sekolah, pada 21 kabupaten/kota di 9 provinsi, yaitu DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Yogyakarta, Bengkulu, dan NTB. Hasilnya, hanya 16,7 persen sekolah yang siap melakukan PTM di masa pandemi.
Adapun dalam pengawasan tahun ini yang dilakukan pada Januari-Juni 2021, dari 42 sekolah dan madrasah dari 7 provinsi yang diawasi, terdapat 79,54 persen sekolah yang siap menggelar PTM.
Pengawasan yang dilakukan KPAI dengan mengukur daftar periksa berisi kesiapan infrastruktur (tersedia wastafel, sabun di toilet, air mengalit, thermogun, disinfektan), protokol atau SOP, faktor pendukung (keberadaan tim gugus tugas Covid-19 di sekolah, sosialisasi SOP, nota kesepahaman dengan fasilitas kesehatan terdekat), dan pertanyaan tambahan (ada atau tidaknya siswa putus sekolah, alasannya, dan layanan kesehatan).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sebelumnya menargetkan semua sekolah sudah melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka mulai Juli 2021.
Pembelajaran tatap muka rencananya dilakukan dengan sistem rotasi. Sekitar 50 persen siswa akan masuk ke sekolah dan sisanya melakukan pembelajaran daring secara bergantian. Pembelajaran di sekolah juga harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Belum Gelar Sekolah Tatap Muka, Depok Masih Kejar Target Vaksinasi untuk Guru