TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar melakukan kunjungan kerja ke Kerajaan Yordania. Dalam kunjungannya itu, Boy Rafli bersama Director of General Intelligence Directorate Major General Ahmad Husni bertukar informasi tentang situasi keamanan, serta ancaman terorisme dan radikalisme di masa pandemi Covid-19.
"Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi utamanya terkait penyalahgunaan internet untuk tujuan terorisme (digital terorism) dan penanganan pejuang teroris asing," ujar Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat BNPT Hando Wibowo melalui keterangan tertulis pada Rabu, 2 Juni 2021.
Lebih lanjut, kepada Raja Yordania Abdullah II, Boy Rafli menyampaikan keinginan Indonesia untuk dapat menjadi tuan rumah dalam pertemuan Aqaba Process. Aqaba Process (program konter terorisme) yang diinisiasi oleh Raja Abdullah II.
Kepada Boy Rafli, Raja Abdullah II menjelaskan fenomena saat ini tentang ideologi takfiri dan bagaimana membangun Islam yang moderat. Indonesia, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dan pengguna internet yang tinggi, secara tidak disadari bisa mengamplifikasi ideologi dan paham-paham kekerasan ini.
"Untuk itu, Raja meminta Indonesia bersama-sama dengan Yordania dan Uni Emirat Arab, dapat bekerja sama dan berkolaborasi untuk menyampaikan kepada Arab Saudi guna dapat memoderasi Islam dan mengurangi paham-paham kekerasan," ucap Hando.
Selanjutnya, kata dia, Kepala BNPT melaporkan tentang rencana penandatanganan MoU di bidang Penanggulangan Terorisme dengan Mendagri Yordania. "Raja menyambut baik serta mengapresiasi rencana kerja sama tersebut," tuturnya.
Selain itu, Boy Rafli juga berkunjung ke King Abdullah II Special Operation Training Center (KASOTC), yang merupakan tempat pusat pelatihan mandiri oleh angkatan bersenjata Kerajaan Yordania, khusus melatih pasukan-pasukan elit dari sekitar 65 negara di dunia.
Lebih lanjut, KASOTC meminta melalui BNPT untuk kesediaan pasukan khusus Indonesia bisa dapat mengikuti 'Perlombaan Antar Pasukan Khusus Dunia' pada Oktober 2021.
Baca juga: Boy Rafli: BNPT Tak Ikut Menentukan Kelulusan Pegawai KPK
ANDITA RAHMA