TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiawan mengatakan Kepolisian masih menelusuri pemilik akun Kotz yang menawarkan penjualan data pribadi warga Indonesia di situs Raid Forums. Anton mengatakan ada indikasi kebocoran dan penjualan data itu dilakukan pihak di luar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan.
Namun, ia mengaku belum mendapatkan informasi terbaru yang lebih detail dari Badan Reserse Kriminal Polri. "Saya belum update sampai seberapa jauh apakah itu aktor luar atau aktor dalam. Yang saya tahu terakhir, tapi ini jangan dijadikan patokan, indikasi penelusuran terhadap akun itu ada di luar," kata Anton dalam diskusi daring, Sabtu, 29 Mei 2021.
Akun Kotz sebelumnya mengklaim memiliki 279 juta data pribadi penduduk Indonesia. Ia juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data secara gratis.
Menurut Anton, Bareskrim juga menelusuri aliran uang dari penjualan data itu. Namun ia tak merinci lebih jauh dan mengajak semua pihak menunggu hasil penyelidikan Kepolisian. "Kita perlu tunggu lagi teman-teman Kepolisian, supaya enggak mengganggu penyelidikan," ujarnya.
BPJS Kesehatan pun hingga saat ini masih menelusuri kebocoran data kependudukan ini untuk memastikan data tersebut milik mereka atau bukan. Kendati struktur datanya mirip, kata Anton, hal itu baru bisa dipastikan setelah verifikasi terhadap 1 juta sampel yang diberikan secara gratis oleh pemilik akun Kotz. "Proses yang lain juga tetap berjalan, justru sekarang yang lagi concern di BPJS dan BSSN adalah memperkuat sistem tersebut," kata Anton.
Baca juga: Kominfo Putus Akses Tautan untuk Unduh Data BPJS Kesehatan