TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah dan rumah sakit di daerah segera mengantisipasi perkembangan pandemi Covid-19 pasca periode libur lebaran, karena dampak akibat meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur hari raya Idul Fitri sudah terlihat pada minggu kedua pasca lebaran.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito memaparkan bahwa dampak tersebut sudah terlihat dalam data perkembangan penanganan mingguan per 23 Mei 2021. Dampak tersebut, menunjukkan kenaikan pada jumlah kasus positif, kasus kematian dan penurunan kesembuhan. Melihat berdasarkan daerahnya, adalah daerah yang menjadi tujuan mudik dan arus balik saat libur lebaran.
"Ini menandakan, belum mencapai minggu kedua saja kasus sudah menunjukkan peningkatan signifikan, bahkan kasus kematian juga mengalami kenaikan. Ini adalah alarm bagi kita semua," ujar Wiku dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 Mei 2021.
Berdasarkan data, pada kasus positif kenaikan minggu ini cukup signifikan mencapai angka 36,1 persen. Angka ini dikontribusikan dari lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi. Di antaranya, Jawa Barat naik 2.221 kasus (dari 5.782 jadi 8.003), DKI Jakarta naik 1.240 kasus (dari 3.561 jadi 4.801), Sumatera Barat naik 959 (dari 1.086 jadi 2.045), Jawa Tengah naik 948 kasus (dari 2.739 jadi 3.687) dan Aceh naik 561 kasus (dari 419 jadi 980).
"Dari lima provinsi ini, didominasi daerah tujuan mudik seperti Jawa Barat, Sumatera Barat dan Jawa Tengah serta provinsi tujuan arus balik yaitu DKI Jakarta," tutur Wiku.
Pada kasus kematian, terjadi kenaikan 13,8 persen. Kontribusi tertinggi berasal dari Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Aceh, dan Jawa Tengah. Lima provinsi ini juga didominasi daerah tujuan mudik dan tujuan arus balik. Sementara pada kasus sembuh menurun 2,7 persen.
"Ini baru minggu pertama pasca libur Idul Fitri, bahkan mobilitas masih tinggi. Dan hal ini dapat berdampak pada potensi lebih panjangnya dampak dari periode libur ini sampai pertengahan bulan Juni," kata Wiku.
Untuk itu, pemerintah daerah beserta rumah sakit di daerah diminta meningkatkan kesiapan rumah sakit dan fasilitas karantina terpusat di seluruh wilayah. "Pastikan seluruh sumber daya dan tenaga kesehatan mencukupi, dan terus tingkatkan testing bagi warga yang pulang dari bepergian selama masa mudik lebaran," ujarnya.
Dan bagi masyarakat yang baru pulang dari mudik harus dipantau dan mewajibkan karantina mandiri 5 x 24 jam demi mencegah potensi penularan yang lebih luas.
DEWI NURITA
Baca: Tren Kasus Positif Covid-19 Menurun, Upaya Menahan Lonjakan Tetap Dilakukan