Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eks KKM KRI Nanggala Minta Hilangnya Kapal Tak Dikaitkan Peremajaan Alutsista

Reporter

image-gnews
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno menuruni tangga usai melakukan inspeksi ke dalam kapal selam KRI Nanggala-402 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin, 6 Februari 2012. Kredit: ANTARA/M Risyal Hidayat/Koz/12.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno menuruni tangga usai melakukan inspeksi ke dalam kapal selam KRI Nanggala-402 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin, 6 Februari 2012. Kredit: ANTARA/M Risyal Hidayat/Koz/12.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta  - Mantan Kepala Kamar Mesin (KKM) KRI Nanggala-402, Laksamana Muda (Purnawirawan) Frans Wuwung meminta kasus hilangnya kapal selam tersebut tidak dibelokkan ke isu perlunya peremajaan alutsista. Karena, kata Frans, meskipun KRI Nanggala sudah tua, namun semua peralatannya masih dalam keadaan bagus lantaran dipelihara dengan baik dan teratur.

Frans menyesalkan bila ada pejabat yang menganggap perlunya segara dilakukan modernisasi alutsista berkaca pada tenggelamnya KRI Nanggala. “Tolong jangan permasalahkan ini (Nanggala) tua, jangan ke situ dulu. Itu kan namanya menjelekkan anak buah,” ujar Frans saat ditemui di Surabaya, Jumat, 23 April 2021.

Menurut Frans, pemeliharaan KRI Nanggala-402 selama ini didasarkan pada sistem pemeliharaan terpadu (SPT) dengan panduan technical handbook (THB). Teknisnya, ada perawatan berkala tiga bulanan, enam bulanan dan satu tahunan. Selain itu, ada pula perawatan turun mesin (overhaul) tiap lima 5 tahun sekali dan 10 tahun sekali.

Bahkan, menurutnya, pernah terjadi yang mestinya kapal memasuki masa overhaul 5 tahunan, namun dimundurkan jadi 8 tahun. “Why? Karena kapal kita pelihara dengan baik sesuai SPT dan THB. Kalau tidak sesuai dengan itu, pasti sudah kek kok kek kok (menirukan suara kapal yang  dalam kondisi tidak baik),” kata Frans.

Frans berujar, mundurnya masa overhaul dari 5 tahun jadi 8 tahun tersebut patut disyukuri karena ketika itu bersamaan dengan datangnya perintah untuk mengawasi dugaan penyelundupan senjata dari wilayah Filipina ke daerah konflik Ambon dan Poso. “Kalau saat itu kita harus docking untuk pemeliharaan, kita tidak bisa melaksanakan tugas negara,” tutur mantan anggota Fraksi TNI-Polri di DPR ini.

Frans juga  mengatakan pernah mendengar langsung pujian dari instrukturnya di Jerman bahwa negara itu bangga menjual kapal selamnya ke Indonesia karena dipelihara dengan baik. Jerman, kata Frans, merasa terhormat dengan perlakuan TNI Angkatan Laut pada KRI Nanggala. “Makanya hati saya sakit kalau ada yang bilang Nanggala sudah tua dan waktunya peremajaan. Nanti dulu,” ujarnya.

Tak hanya dalam perawatan, saat KRI Nanggala akan menyelam, ketentuannya pun sangat ketat karena TNI AL mewajibkan ada latihan hingga empat tingkatan atau sering disebut L1 hingga L4.  L1 sampai L3, kata dia, berisi  persiapan-persiapan, mulai memeriksa semua peralatan, kesiapan teknis, dan bagaimana ABK membereskan hal-hal yang kurang sempurna. Misalnya bila ada alat yang tak berfungsi atau terdapat kebocoran. “Semua diuji,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah itu, kondisi kapal masih dicek dan diuji lagi oleh komandan komando latihan armada. Setelah dinyatakan lulus, baru diperbolehkan berlayar untuk melaksanakan latihan penembakan torpedo. Latihan penembakan ini sendiri meliputi dua hal, yakni penembakan kepala latihan tanpa bahan peledak, dan latihan kepala perang dengan bahan peledak. “Jadi kalau sampai Nanggala sudah berlayar sampai latihan penembakan torpedo, artinya sudah lulus L1 sampai L3,” tuturnya.

Frans  menganalisa, jika karamnya KRI KRI Nanggala-402 akibat matinya sistem kelistrikan (black out) seperti dugaan selama ini, berarti segala peralatan tidak bisa digerakkan atau power lost. Kemudi dalam posisi menyelam dan motor sudah menuju ke penyelaman. “Barangkali ABK-nya ada something, sehingga dia terlalu lama untuk mencari penyebab black out,” katanya Frans yang menjadi KKM Nanggala saat berpangkat letnan kolonel pada 1985.

Baca Juga: Mabes TNI Bentuk Crisis Center Cari Kapal Selam KRI Nanggala

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ragam Modus Penipuan Janjikan Lolos Masuk TNI-Polri

8 hari lalu

Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo
Ragam Modus Penipuan Janjikan Lolos Masuk TNI-Polri

Berbagai kasus penipuan yang janjikan bisa lolos masuk TNI-Polri membuat korban rugi hingga miliaran rupiah. Ada pula sampai kehilangan nyawa.


TNI AL Lanal Yogyakarta Gagalkan Penyelundupan 5 Ribuan Lobster Benih Bening, Apa Bedanya dengan Benih Lobster Lain?

17 hari lalu

TNI AL menggagalkan upaya penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) dan menangkap terduga pelaku penyelundupan bertempat di Desa Karangweni, Kab. Kulonprogo, Prov. DI Yogyakarta.
TNI AL Lanal Yogyakarta Gagalkan Penyelundupan 5 Ribuan Lobster Benih Bening, Apa Bedanya dengan Benih Lobster Lain?

TNI AL Lanal Yogyakarta berhasil gagalkan penyelundupan 5 ribu lebih benih bening lobster. Ini bedanya dengan benih lobster lainnya.


TNI AL Lanal Yogyakarta Gagalkan Penyelundupan 5.605 Ekor Benih Bening Lobster

20 hari lalu

TNI AL menggagalkan upaya penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) dan menangkap terduga pelaku penyelundupan bertempat di Desa Karangweni, Kab. Kulonprogo, Prov. DI Yogyakarta.
TNI AL Lanal Yogyakarta Gagalkan Penyelundupan 5.605 Ekor Benih Bening Lobster

Penyelundupan 5.605 Ekor Benih Bening Lobster digagalkan. Komandan Lanal Yogyakarta Kolonel TNI AL Devi Erlita menyampaikan kronologi kejadiannya.


Lettu Eko Bunuh Diri Terlilit Utang Rp 819 Juta, Ini Sederet Kasus Anggota TNI dan Polri yang Disebut Bunuh Diri

46 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Lettu Eko Bunuh Diri Terlilit Utang Rp 819 Juta, Ini Sederet Kasus Anggota TNI dan Polri yang Disebut Bunuh Diri

Anggota TNI AL Lettu Eko Damara disebut bunuh diri karena terlilit utang hampir 1 M. Ini kasus anggota TNI dan Polri yang disebut bunuh diri.


Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

54 hari lalu

Prajurit Korps Marinir TNI AL bersama United States Marines Corps (USMC) melakukan pergerakan menuju sasaran pertahanan musuh pada Latihan Bersama (Latma) Cooperation Afloat Readiness And Training (CARAT) di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir 5 Baluran, Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur, Selasa 20 Desember 2022. Latihan bersama Marinir Indonesia-Amerika dalam merebut daerah kekuasaan musuh menggunakan teknik Kerja Sama Infanteri Tank (KSIT) itu selain untuk menyamakan persepsi juga berbagi teknik dan taktik pertempuran. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024


TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

56 hari lalu

Operator mengoperasikan alat berat saat pencarian korban banjir bandang di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin 13 Mei 2024. BNPB merilis penambahan korban akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah daerah di kaki Gunung Marapi itu menjadi 41 orang meninggal dunia, sementara terdapat dua korban masih dalam pencarian di lokasi itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

TNI AL membantu pencarian dan penyelamatan korban bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

7 Mei 2024

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.


Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

2 Mei 2024

Ilustrasi pasukan TNI AL. ANTARA/Yusran Uccang
Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.


Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

1 Mei 2024

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Alutsista guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kesejahteraan prajurit sebagai simbol penghargaan negara terhadap tugas berat yang telah dijalankan.


KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

23 April 2024

Marsekal Madya TNI Mohamad Tonny Harjono sebelum dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Tonny resmi menjabat KSAU menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang memasuki masa purna tugas.  TEMPO/Subekti.
KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

KSAU Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alutsista nasional