TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang menyatakan gempa magnitudo 6,7 yang mengguncang Kabupaten Malang, menyebabkan sejumlah rumah rusak. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Stasiun Geofisika Malang, Ma’muri mengatakan, pihaknya telah menerima beberapa laporan dari masyarakat terkait adanya kerusakan akibat gempa yang terjadi di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, tersebut.
“Sementara ini kami masih mendata informasi, ada laporan beberapa rumah retak di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang dan di Lumajang,” kata Ma’muri, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 10 April 2021.
Ma’muri mengatakan bahwa informasi yang diterima BMKG Stasiun Geofisika Malang tersebut, akan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang. “Informasi tersebut kami koordinasikan dengan BPBD Kabupaten Malang, terkait kerusakan yang terjadi,” kata Ma’muri.
Ma’muri menambahkan gempa dengan magnitudo 6,7 tersebut terjadi pada kedalaman 25 kilometer. Gempa tersebut masuk dalam kategori gempa dangkal, namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Ini termasuk gempa dangkal, karena sedalam 25 kilometer. Dengan magnitudo di bawah tujuh, tidak berpotensi tsunami,” kata Ma’muri.
Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan kekuatan 6,7 magnitudo, pada Sabtu pukul 14.00 WIB. Gempa Malang tersebut tidak berpotensi tsunami.
Baca: Gempa Malang Dirasakan Sampai Yogya, Warga: Getaran Kuat Seperti Dihempaskan