TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI menduga ZA, terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, menyembunyikan senjata di dalam pakaian. Sebab, senjata itu lolos dari pemeriksaan di pos jaga pintu 3, di mana pintu itu menjadi jalur untuk masyarakat masuk-keluar.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono pun mengakui pihaknya kecolongan. "Mungkin dia masukkan di bagian tubuhnya. Entah di pinggang atau di mana ya, dan itu kenyataannya memang lolos dari penjagaan," kata Rusdi di kantornya, Jakarta Selatan pada Kamis, 1 April 2021.
ZA masuk dan menyerang anggota di pos jaga utama area utama Mabes Polri pada 31 Maret 2021 sekitar pukul 16.30 WIB. Ia melepaskan enam tembakan ke arah petugas, sebelum akhirnya personel menembaknya balik.
Rusdi menyatakan atas lolosnya senjata dari pos jaga, Polri tengah meninjau ulang pengamanan yang selama ini diterapkan. Dari hasil audit itu, Polri akan mengetahui sisi pengamanan mana yang harus diperbaiki.
"Tentunya pengamanan (Mabes Polri) akan lebih baik lagi dan terus meningkatkan kewaspadaan," kata Rusdi ihwal serangan terduga teroris.
Baca juga: Surat Wasiat Penyerang Mabes Polri, dari soal Bank hingga Pemilu
ANDITA RAHMA