TEMPO Interaktif, Serang: Kuburan Imam Samudra, terpidana mati bom Bali, baru digali jika jenazahnya tiba di rumah di Kampung Lopang Gede, Kota Serang, Banten. Keluarga Embay Badriyah, ibu Imam Samudera, akan mengurus sendiri proses pemakanan anaknya yang punya nama lain Abdul Azis itu.
"Kalau sudah jelas dieksekusi dan jenazahnya sampai di rumah, baru kami gali kuburannya," ujar Risma, istri Dedi Chaidir, adik kandung Imam Samudra yang merawat ibu mertuanya, Embay Badriyah, Sabtu (8/11). Kepada Tempo, Risma menjelaskan, sampai malam ini sekitar pukul 24.00 keluarga Imam Samudra belum menentukan di mana dia akan dimakamkan.
Sebelumnya, Embay Badriyah, mendapatkan sejumlah tawaran lahan untuk dijadikan pemakaman bagi anaknya yang dieksekusi mati. Tawaran itu antara lain datang dari warga Serang-Banten, Cianjur-Jawa Barat dan Medan-Sumatera Utara.
Suasana di Kampung Lopang Gede terasa sepi. Puluhan wartawan yang begadang di depan rumah nomor 79, rumah Imam Samudra, satu per satu pergi. "Membosankan," kata seorang wartawan ngeloyor pergi.
Mabsuti Ibnu Marhas