TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan Achmad Baidowi mengatakan PPP terbuka menjajaki peluang koalisi Pemilu 2024 dengan semua partai, termasuk Partai Golkar. Baidowi mengatakan koalisi Pilpres 2024 niscaya diperlukan untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen kursi.
"PPP dengan sangat terbuka menjajaki komunikasi politik dengan partai mana pun termasuk juga Partai Golkar," kata Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Maret 2021.
Baidowi mengatakan pertemuan Suharso Monoarfa dan Airlangga adalah pertemuan formal. Namun dia mengatakan PPP pun berkomunikasi dengan partai lain.
"Kan tidak tahu juga teman-teman secara informal PPP sudah komunikasi dengan partai lain. Biasa saja dalam politik seperti itu," kata Baidowi.
Hal ini disampaikan Baidowi terkait dengan rencana pertemuan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada malam nanti. Suharso dan Airlangga dijadwalkan bertemu di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat pada pukul 19.00 WIB nanti.
Menurut Baidowi, pertemuan Suharso dan Airlangga itu merupakan pertemuan biasa. Ia menyebut ketua umumnya melakukan kunjungan balasan setelah sebelumnya Airlangga bertandang ke kantor Suharso di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Baidowi tak menampik Suharso dan Airlangga akan membicarakan situasi perpolitikan nasional, termasuk mengenai Pemilu 2024. "Apalagi hari ini RUU Pemilu tidak jadi direvisi," kata Baidowi.
Wakil Ketua Badan Legislasi DPR ini mengatakan bisa saja Suharso dan Airlangga menyamakan persepsi terkait Pemilu 2024 setelah batalnya revisi UU Pemilu. Namun ia tak memastikan apakah topik tersebut akan menjadi pembahasan Suharso dan Airlangga malam ini.
Di sisi lain, dia mengatakan Ketum PPP Suharso dan Ketum Golkar Airlangga sama-sama menteri di kabinet Presiden Joko Widodo. Menurut Baidowi, kedua menteri itu tentu harus mensinkronkan program perekonomian dengan rencana pembangunan nasional jangka panjang, terlebih dengan adanya rencana pemindahan ibu kota negara. "Apakah ini berkaitan dengan keluar masuknya RUU Pemilu, ya bisa jadi namanya pembicaraan politik, termasuk kemungkinan menyamakan persepsi bagaimana di 2024. Tetapi fokus utama pembicaraan beliau terkait dengan tugas-tugas sinkronisasi di kementerian," kata Baidowi.
BUDIARTI UTAMI PUTRI
Baca: Ketum Golkar Airlangga dan Suharso Monoarfa Dijadwalkan Bertemu Malam Ini