TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim vaksin AstraZeneca yang sudah tiba di Indonesia aman untuk digunakan. Hal itu disampaikan saat beberapa negara Eropa dan Asia Tenggara, seperti Thailand, telah menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 asal perusahaan farmasi Inggris tersebut.
Penghentian penggunaan vaksin AstraZeneca lantaran ada temuan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) berupa penggumpalan darah. Menurut Wiku, berdasarkan pernyataan European Medicine Agency, saat ini tidak ada indikasi bahwa vaksinasi AstraZaneca menyebabkan pembekuan darah.
"Hal ini juga tidak terdaftar sebagai efek samping AstraZaneca," ujarnya lewat keterangan tertulis, Jumat, 13 Maret 2021. Berdasarkan fakta, kata Wiku, lebih dari 10 juta vaksin AstraZaneca yang telah digunakan tidak menunjukkan bukti risiko emboli paru atau trombosis vena dalam golongan usia, jenis kelamin dan golongan lainnya di negara-negara yang menggunakannya.
Dari fakta tersebut, Wiku melanjutkan, bahwa jumlah kejadian sejenis ini secara signifikan lebih rendah daripada penerima suntikan vaksin Covid-19 dibandingkan angka kejadian pada masyarakat umum.
Untuk saat ini Wiku menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca akan tetap digunakan, kendati belum disuntikkan pada target vaksinasi nasional. Sebab masih mengikuti proses alokasi yang ditentukan Kementerian Kesehatan, serta menunggu sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Lalu untuk KIPI dari vaksin Covid-19 apapun, termasuk vaksin AstraZeneca, terus dipantau oleh fasilitas kesehatan pelaksana vaksinasi. Dan diawasi secara terpusat oleh Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) dan selanjutnya dianalisis lebih lanjut oleh Komnas KIPI.
Baca juga: Vaksin AstraZeneca Dibatalkan Sejumlah Negara, Kemenkes: Kami Yakin dengan BPOM
DEWI NURITA