TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa pemerintah terus mengebut program vaksinasi untuk masyarakat Indonesia. Bahkan, penyuntikan vaksin juga akan dilakukan pada saat Ramadan. Namun Jokowi mengatakan akan ada penyesuaian tersendiri.
"Bulan puasa mungkin kita akan tetap vaksinasi, yaitu di malam hari. Kemudian yang di siang hari di daerah-daerah yang non muslim," kata Jokowi dalam dialog dengan para pemimpin redaksi media nasional di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Februari 2021, dalam video yang diunggah Sekretariat Presiden pada Sabtu, 20 Februari 2021.
Bulan Ramadan di Indonesia pada 2021 ini diperkirakan akan jatuh pada 13 April mendatang. Untuk diketahui, pada saat berpuasa, umat muslim memiliki ketentuan untuk tak memasukan zat apapun ke dalam tubuhnya. Hal ini yang memunculkan pertanyaan terkait vaksinasi pada saat Ramadan.
Sebelumnya, Jokowi menargetkan sebanyak 182 juta warga Indonesia akan bisa mendapatkan vaksin Covid-19 pada 2021 ini. Meski begitu, ia mengatakan hal ini harus dilakukan dengan upaya yang maksimal.
Baca juga: Airlangga Sebut PPKM Mikro Efektif Tekan Covid-19
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di tempat terpisah juga telah menegaskan bahwa vaksinasi harus berjalan secepat mungkin. Hal ini dilakukan karena belum ada temuan meyakinkan terkait berapa lama antibodi yang dimunculkan vaksin itu bisa bertahan dalam tubuh.
"Semakin cepat semakin baik. Jangan sampai nanti kekebalan tubuhnya selesai, program vaksinasinya belum selesai," kata Budi.
Jokowi mengatakan Indonesia memiliki 30 ribu vaksinator. Angka ini ditambah lagi 9 ribu vaksinator dari unsur TNI/Polri. Ia mengatakan kemarin, Panglima TNI dan Kapolri sudah menyatakan ketersediaan para vaksinator tambahan tersebut.
"Artinya kita punya 39 ribu vaksinator, kalau 1 vaksinator bisa 30 orang disuntik artinya 1 hari kita bisa seharusnya kurang lebih 1,2 juta orang bisa disuntik," kata Jokowi.