INFO NASIONAL – Kementerian Sosial melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) secara rutin masih mengaktifkan berbagai layanan, termasuk dapur umum untuk warga terdampak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Dari dapur umum ini, dapat diproduksi 4.000 bungkus makanan siap santap pagi dan malam, masing-masing 2.000 bungkus.
“Warga terdampak bencana belum bisa memasak untuk memenuhi kebutuhan makan. Mereka masih tetap mengambil makanan yang sudah siap di Posko Dapur Umum yang disediakan Tagana. Apabila hujan deras warga kembali ke pengungsian,” kata Dewan Penasihat Forum Koordinasi Tagana Jabar Dedi Turjana di lapangan Kantor Kecamatan Pamanukan, Subang 11 Februari.
Penyiapan dapur umum merupakan salah satu tugas Tagana di kawasan bencana seperti di Subang, sebagai bagian dari layanan Kemensos memenuhi kebutuhan dasar para penyintas bencana. Sampai hari kelima sejak bencana banjir melanda, Minggu 7 Februari, sebanyak 91 Tagana gabungan disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan cuaca memburuk.
“Personel Tagana yang siaga di pengungsian terdiri dari 60 personel di Kabupaten Subang , 15 personel di Kabupaten Bandung Barat, enam personel di Kabupaten Sumedang dan 10 personel di Kabupaten Garut,” kata Dedi.
Banjir yang terjadi pada Minggu lalu karena intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan luapan Sungai Cipunagara yang membuat jebol tanggul. Kecamatan Pamanukan dan Kecamatan Ciasem paling parah terdampak banjir. Saat ini warga yang mengungsi di pengungsian di Lapangan Kantor Kecamatan Pamanukan sudah pulang ke rumah masing-masing karena banjir mulai surut.
Pada Senin malam 8 Februari Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan peninjauan bencana di Kabupaten Subang untuk memastikan kebutuhan dasar bagi korban terdampak banjir. Kementerian Sosial menyalurkan bantuan logistik untuk korban terdampak banjir di Kabupaten Subang senilai Rp 350.346.800.
Bantuan tersebut berupa 600 paket makanan siap saji, 300 paket makanan anak, 300 lembar selimut dan matras, 200 lembar kasur, 50 paket kids ware dan 2.000 kg beras reguler.
Selain memberikan bantuan logistik, Kemensos memberikan Layanan Trauma Healing oleh Pekerja Sosial (Peksos) untuk korban terdampak bencana di lokasi pengungsian. Selain itu Tagana, Peksos dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Subang memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) kepada anak-anak.
Korban terdampak bencana termasuk anak-anak tidak merasa takut dan khawatir berkat Layanan Trauma Healing dan LDP. “Alhamdulillah anak-anak sudah tidak bersedih lagi. Mereka sudah ceria lagi dan siap kembali ke rumahnya masing-masing,” kata Kusman salah satu Peksos dari Balai Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPD) “Phalamarta” di Sukabumi.(*)