TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka kasus ujaran kebencian Soni Eranata alias ustad Maaher At-Thuwailibi meninggal di Rutan Mabes Polri, Senin 8 Februari 2021. Maaher tutup usia setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada akhir Januari 2021 karena sakit.
"Ustad Maaher Thuailibi meninggal dunia di rutan Mabes Polri beberapa menit lalu, semoga husnul khotimah," ujar kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, memberi kabar soal meninggalnya Maheer.
Sebelum menjadi tersangka kasus ujaran kebencian, pria kelahiran Medan, 28 tahun silam itu dikenal aktif menyampaikan dakwah menggunakan media sosial, misalnya melalui akun twitter, youtube, hingga instagram. Namun, pada 2020, ia memutuskan untuk pindah berdakwah ke aplikasi Tiktok.
Baca: Begini Kronologi Meninggalnya Ustad Maaher At-Thuwailibi Versi Polisi
Maaher juga dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Bahasanya terkenal frontal, keras dan cukup berani.
Adapun terkait nama panggungnya, yakni ustad Maaher At-Thuwailibi, adalah pemberian sang guru saat dia menjadi santri. Gurunya menjuluki Maaher At-Thuwailibi setelah mendengar Soni Eranata melantunkan ayat Alquran dengan nada yang mirip Syekh Maher Al-Muaiqly. Selain berdakwah, pemasukan sehari-harinya Ustadz Maaher juga menambah penghasilan dengan berjualan parfum dan kitab keagamaan.
ANDITA RAHMA | CAESAR AKBAR