TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Bali I Wayan Koster menyampaikan penjelasan atas menyebarnya video acara partai dengan sesi meniup lilin, melepas masker, hingga menyuapkan tumpeng dengan satu sendok yang sama. PDIP dikritik lantaran dianggap tak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Koster mengatakan acara itu berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Dia menjelaskan kegiatan itu digelar di aula kantor DPD PDI Perjuangan Bali pada 23 Januari 2021 setelah Komisi Pemilihan Umum di enam kabupaten/kota menetapkan pasangan calon terpilih hasil Pilkada 2020. "Saya pastikan tidak ada yang dilanggar, protokol kesehatan dilaksanakan dengan sangat tertib," kata Koster ketika dihubungi, Senin, 25 Januari 2021.
Koster mengatakan kegiatan itu dihadiri oleh 25 peserta. Menurut dia, mereka telah menjaga jarak, memakai masker, dan mengikuti swab antigen dengan hasil negatif.
Acara itu, lanjut dia, merupakan bentuk penyampaian terima kasih kepada penyelenggara Pilkada 2020. PDIP mengapresiasi mulai dari KPU dan Bawaslu daerah, Kepala Kepolisian Daerah, serta Panglima Kodam atas lancar, aman, damai, dan suksesnya penyelenggaraan Pilkada 2020 di masa pandemi Covid-19.
Dia mengatakan mereka juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali yang telah hadir dan menggunakan hak pilih, serta memberikan dukungannya kepada pasangan calon dari PDIP. Di Pilkada Bali 2020, partai banteng memenangi lima dari enam daerah yang menggelar pemilihan, yakni Denpasar, Badung, Tabanan, Bangli, dan Karangasem.
Dalam video berdurasi 45 menit yang diunggah akun Twitter @sociotalker dan viral di media sosial, terlihat belasan orang sedang berdiri di sebuah panggung. Mayoritas mengenakan kemeja merah dengan logo banteng serta memakai udeng di kepala.
Awalnya, mereka menyanyikan lagu "Potong tumpengnya sekarang juga". Koster memotong tumpeng, kemudian melepas masker. Ia lantas menyuapkan tumpeng ke seseorang dengan menggunakan sendok.
Kemudian, dia terlihat menyuapkan tumpeng ke orang berikutnya dengan tetap menggunakan sendok yang sama. Baru setelah itu dia diberi sendok lain oleh seseorang di sebelahnya. Penggunaan satu sendok ini paling disorot warganet.
Koster mengatakan penggunaan satu sendok untuk dua orang itu spontanitas. "Karena spontan dan cepat, sempat terjadi satu sendok dipakai untuk dua orang. Sisanya yang tujuh orang memakai sendok yang semuanya berbeda," kata Gubernur Bali ini.
Selain itu, ada video lain yang beredar menunjukkan Koster dan dua orang lainnya melepas masker untuk meniup lilin. Menurut Koster, mereka membuka masker hanya saat meniup lilin, tetapi selebihnya masker dipakai. Adapun prosesi tiup lilin itu disebutnya dalam rangka hari ulang tahun PDI Perjuangan dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Ulang Tahun Tak Dirayakan Karena Pandemi, Megawati Dapat Hadiah Buku
BUDIARTI UTAMI PUTRI