TEMPO.CO, Jakarta - Pencarian hari ketiga Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu berjalan tanpa henti. Dibanding hari-hari sebelumnya, pencarian hari ketiga ini tak banyak kapal pencari yang datang ke posko di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Meski begitu, temuan jenazah dan serpihan pesawat yang ditemukan semakin banyak. Hingga pukul 17.00 WIB, nampak hanya kapal milik Direktorat Polisi Air dan dua kapal milik Basarnas, yakni KM Basudewa dan Rigid Inflatable Boat (RIB).
Kapal milik Ditpolair membawa paling banyak temuan. Ada 53 serpihan dan 14 kantong berisi bagian tubuh. Sedangkan kapal RIB Basarnas membawa sebuah dokumen, 1 kantong berisi serpihan pesawat, dan tujuh kantong berisi bagian tubuh. Temuan ini melengkapi puluhan serpihan bagian yang diduga bagian dari pesawat dan 18 kantong jenazah di hari sebelumnya.
Menjelang matahari terbenam, temuan kembali bertambah. KRI Parang tiba dengan hanya membawa tiga kantung. Tak seperti biasanya, keterangan yang disampaikan tak sedetail sebelumnya.
"Ada tiga kantong yang terdiri dari serpihan pesawat dan perlengkapan barang pribadi penumpang. Selanjutnya barang tersebut akan kami serahkan kepada Basarnas," ujar Letkol Hendra dari KRI Parang.
Ketiga kantong ini nampak lebih besar di antara kantong-kantong yang biasanya dievakuasi dari kapal. Butuh empat orang mengangkat kantong tersebut. Saat disimpan di tempat penyimpanan beralaskan terpal, tiga kantong itu disimpan di ujung kiri, lokasi tempat bagian tubuh yang ditemukan tim pencari, disimpan.
Ketiga kantong ini juga diperiksa oleh tim DVI Polri, yang biasanya bertugas mengidentifikasi jenazah. Pemeriksaannya pun berbeda dibanding sebelumnya, papan penghalang dipasang di sekitarnya agar tak nampak bagi orang-orang selain petugas.
Belakangan, salah satu tim dokter dari DVI mengkonfirmasi bahwa ketiga kantung itu berisi jenazah yang ditemukan di laut. Identifikasi terus berjalan meski malam mulai menjelang. Suara adzan Magrib mengiringi pemeriksaan para dokter dari DVI Polri.
Setelah 45 menit, jenazah kemudian dibawa ke mobil ambulans DVI yang telah menanti di dekat lokasi. Umumnya, tiap jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Di sana, keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 menanti kabar terkait anggota keluarganya yang berada di pesawat.