TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memerintahkan seluruh jajarannya agar melakukan upaya deteksi dan antisipasi terhadap ancaman dalam program pengawalan vaksinasi Covid-19.
"Deteksi dini dan antisipasi setiap ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dari setiap upaya yang hendak menggagalkan program ini, seperti hoaks atau provokasi yang mendiskreditkan vaksin," ucap Burhanuddin melalui keterangan tertulis pada Kamis, 7 Januari 2021.
Selain itu, Burhanuddin memerintahkan anak buahnya untuk mensosialisasikan vaksin Covid-19 dengan benar kepada masyarakat. Bahwa vaksin yang bakal diberikan telah teruji aman, tidak membahayakan, dan efektif.
"Vaksin telah sesuai standar dengan regulasi internasional," kata Burhanuddin.
Kementerian Kesehatan menargetkan program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada pekan kedua atau ketiga Januari 2021. Saat ini mereka masih menunggu hasil uji klinis yang digelar di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.
Saat ini, pemerintah masih terus memvalidasi data sasaran penerima vaksin. Daerah-daerah penerima telah diminta untuk mengecek ulang data tenaga kesehatan mereka yang akan menerima vaksinasi. Tenaga kesehatan, adalah prioritas pertama program vaksinasi awal ini.