INFO NASIONAL - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengapresiasi petugas Laboratorium Kesehatan Daerah (Lakesda) Provinsi Babel yang penuh dedikasi berjuang membantu masyarakat se-Bangka Belitung.
Hal ini dikatakan Gubernur Erzaldi saat mengunjungi Labkesda Babel untuk melakukan rapid tes antigen rutin sebagai upayanya mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat di Babel, Selasa, 5 Januari 2021.
Petugas Labkesda seringkali berpuasa karena mereka hanya sempat makan ketika maghrib, padahal sebenarnya mereka tidak sedang berpuasa. “Mereka bekerja selama lebih dari 12 jam, makan selalu telat, bahkan salat selalu di-jamak di akhir waktu,” ujarnya.
Gubernur Erzaldi meminta, masyarakat seharusnya menyadari lelahnya menjadi petugas laboratorium yang begitu berdedikasi atas tugasnya melayani masyarakat mengeluarkan hasil penelitian sampel swab yang akurat. Ini berkaitan langsung dengan keselamatan orang banyak. Jika tidak cepat dideteksi, maka penanganan dapat terhambat, akibatnya bisa fatal kalau tracking tidak dapat terjangkau sepenuhnya.
Sampel swab yang diperiksa di Labkesda Babel ini merupakan sampel swab dari terduga pasien positif Covid-19 se-Babel dari enam kabupaten dan satu kota. Gubernur Erzaldi berharap dengan menyadari perjuangan tim medis, masyarakat memiliki inisiatif untuk menjaga kesehatan diri masing-masing.
Baca Juga:
Kepala Labkesda Babel, dr. Astrid menjelaskan terdapat perubahan waktu kerja petugas laboratorium. Jadwal normalnya pukul 07.30-16.00 WIB. Selama masa pandemi, waktu kerja menjadi pukul 08.00-18.00 WIB dan mereka dibebaskan dari absensi sidik jari karena waktu kerja yang tidak normal.
Kiriman sampel swab dari kabupaten/kota biasa tiba di Labkesda Babel pukul 12.00 dan pemeriksaan berlangsung tanpa henti mulai dari masuk sample swab hingga keluar hasil menjelang magrib. "Petugas di sini biasanya saya minta meluangkan waktu makan pada pukul 10.00 atau 11.00, tapi terkadang petugas belum lapar, sehingga harus menunda waktu makan hingga menjelang sore,” katanya. Tidak seperti tahun lalu, makan siang untuk petugas lab. tidak lagi disiapkan karena keterbatasan anggaran.
Menurut dr. Astrid, petugas dalam laboratorium mulai pukul 08.00 WIB sudah menyiapkan sampel swab dari stok case sampel dan bekerja di dalam laboratorium dengan APD lengkap. Jika menggunakan sistem otomatis, mereka bisa rehat pukul 13.00 untuk makan, minum, termasuk menjamak salat, dan memulai lagi aktivitas di dalam laboratorium.
Sejak akhir tahun lalu Labkesda Babel kehabisan stok reagen ekstraksi sehingg pemeriksaan harus dilakukan manual dan petugas baru bisa keluar laboratorium pukul 15.00 WIB untuk makan dan minum serta salat. Selanjutnya mereka kembali masuk lab. hingga menjelang magrib dan keluar untuk menyampaikan hasil pemeriksaan.
Hasil yang keluar berupa kode nama, bukan nama langsung dari pemilik sampel untuk menghindari subjektivitas petugas dalam lab. "Saya sendiri pulang kerja biasanya pukul empat sore untuk beraktivitas di rumah dan kembali ke lab. untuk pengecekan atau verifikasi hasil pemeriksaan sampel swab setelah magrib agar data dapat dirilis,” kata Astrid.
Selain itu, ada tim ekstra yang bertugas pukul 16.00-23.00 WIB untuk memeriksa sampel yang jumlahnya separuh dari jumlah sampel swab di pagi hari. Hasilnya keluar pada pukul 00.00 untuk diverifikasi oleh dr. Astrid. Rekapitulasi data biasa selesai hingga 01.30 WIB. "Biasanya saya dan beberapa tim akhir hasil sampel swab adalah yang terakhir kembali ke rumah untuk beristirahat,” ujarnya.
Astrid berharap masyarakat agar dapat menjaga kesehatan diri masing-masing."Saya sangat berharap masyarakat bisa berempati dengan petugas-petugas medis, seperti petugas lab yang ada di Labkesda Babel yang harus bekerja ekstra untuk masyarakat se-Babel,” katanya. (*)