TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Covid-19 meminta masyarakat menahan diri untuk bepergian dan juga menaati protokol kesehatan di musim libur akhir tahun. Satgas menyatakan tiga kali libur panjang sebelumnya mengakibatkan lonjakan kasus positif Covid-19 yang cukup tajam.
"Liburan panjang mendatang adalah kali keempat dan seharusnya kita mampu belajar dari pengalaman lalu. Selama tiga kali libur panjang sebelumnya, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat belum sukses. Maka menghadapi ke depan, kita harus kolaborasi lebih baik lagi,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Jumat, 18 Desember 2020.
Wiku menjelaskan pemerintah terus berupaya menekan laju kasus dengan memperketat aturan dan melakukan penegakan hukum, namun di samping itu kesadaran masyarakat juga yang sangat menentukan. "Jadi, dimohon kesadaran semua. Kalau terjadi lonjakan lagi, faskes dan nakes kita tidak akan mampu lagi menampung pasien," ujar Ketua Tim Pakar Satgas Covid-19 ini.
Adapun tiga libur panjang yang mendorong lonjakan kasus positif Covid-19 ialah libur Idul Fitri pada 22-25 Mei 2020, libur panjang HUT RI pada 17, 20-23 Agustus 2020, serta libur panjang 28 Oktober-1 November 2020.
Data Satgas Covid-19 menunjukkan libur panjang Idul Fitri berdampak pada peningkatan kasus positif Covid-19 sebesar 69-93 persen sampai 28 Juni 2020.
Periode libur panjang HUT RI berdampak pada peningkatan kasus positif Covid-19 sebesar 58-118 persen pada pekan pertama September 2020.
Selanjutnya, libur panjang pada akhir Oktober hingga awal November berdampak pada peningkatan kasus positif Covid-19 sebesar 17- 22 persen pada tanggal 8 sampai 22 November 2020.
DEWI NURITA