TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri mengunjungi Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab setelah kembali dari Arab Saudi. Dalam kesempatan itu, Salim menyebut bahwa Rizieq adalah aset bangsa dan PKS memiliki komitmen untuk bersama membangun revolusi akhlak di Indonesia saat bertemu Rizieq pada kediamannya di Petamburan, Jakarta.
"Kami melihat HRS pada hari-hari pertama milik umat, milik bangsa. Kita (Indonesia) negara mayoritas muslim yang seluruh agama juga nyaman hidup di Indonesia. Membangun bangsa tidak bisa sendirian, kekuatan ada dalam kekompakan seluruh elemen bangsa," kata Salim Segaf, Rabu 11 November 2020.
Habib Salim menegaskan bahwa kedatangan Rizieq Shihab pada hari Selasa (10/11), bukan sebuah kebetulan lantaran memang mengingatkan cita-cita perjuangan para pahlawan. "Kami bersyukur kedatangannya di Indonesia. Selama 3,5 tahun yang membuat kami makin merindu," kata Salim Segaf.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi, dan sejumlah petinggi PKS lainnya.
Sekadar diketahui, hampir 3,5 tahun Rizieq Shihab menetap di Arab Saudi. Ia meninggalkan Indonesia saat kasus dugaan percakapan pornografinya bersama Firza Husein menyeruak. Saat itu Rizieq ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya, kemudian dihentikan atau SP3 karena kurang bukti.
Pada bulan November 2015, Rizieq diadukan oleh Angkatan Muda Siliwangi ke Polda Jawa Barat karena mengubah ucapan salam dalam bahasa Sunda sampurasun menjadi 'campur racun'. Selain itu, Imam Besar FPI ini juga sempat dijadikan tersangka kasus dugaan penodaan Pancasila. Namun, sudah dihentikan oleh Polda Jawa Barat.