TEMPO.CO, Jakarta - Polri melakukan patroli siber terhadap individu atau kelompok yang mengajak sweeping produk Prancis melalui media sosial. "Ya ada," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono saat dihubungi pada Jumat, 6 November 2020.
Aksi boikot dan sweeping produk Prancis muncul sebagai protes sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang membiarkan penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW. Selain itu, dia juga disorot lantaran mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia.
Guna mengantisipasi, Polri bersama TNI dan satuan pengamanan (Satpam) pun bersinergi untuk melakukan penjagaan dan pengamanan terhadap etalase toko yang menjual produk Prancis.
"Toko-toko yang diperkirakan akan menjadi sasaran sweeping," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono di kantornya, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 November 2020.
Meski begitu, Polri mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dan tidak terpengaruh oleh ajakan sweeping yang beredar di media sosial. "Kita negara hukum, harus patuh dan taat jangan sampai main hakim sendiri. Jangan anarkis," kata Awi.
Ia pun mengancam bakal menindak tegas mereka yang bertindak anarkistis. "Kalau terjadi, Polri akan tindak tegas," ucap Awi melanjutkan.